DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyatakan 13 negara bersama dengan World Economic Forum (WEF) melakukan rekayasa atas kelaparan global. Unggahan merujuk kepada laman thepeoplevoice.tv sebagai sumber informasinya.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari mediabiasfactcheck.com (20/03/2024), laman atas nama thepeoplevoice.tv yang dijadikan sumber unggahan merupakan laman yang kerap mempublikasikan informasi konspirasi dan pseudosains, tanpa bukti valid dan terbukti sebagai hoaks.

Adapun, dilansir dari kompas.com (20/03/2024), negara-negara yang masih mengalami kelaparan memang menjadi perhatian WEF. Mengacu kepada laporan WEF yang dikutip oleh kompas.com, perkiraan jumlah penduduk dunia sebanyak 828 juta jiwa, ada 10 persen populasi terkena dampak kelaparan pada 2021. Kelaparan paling banyak terjadi di Afrika dan berdampak pada 20 persen populasi. Sementara, di Asia ada 9 persen populasi yang terdampak.

Narasi dalam artikel konspirasi itu mengaitkan negara-negara yang mengalami kelaparan dengan alternatif pangan dari serangga. Alternatif itu diklaim diinisiasi oleh WEF, namun tidak ditemukan program atau seruan WEF untuk mengonsumsi serangga secara global.

Dari penelusuran lanjutan, juga tidak ditemukan adanya perjanjian antara 13 negara dengan WEF untuk merekayasa kelaparan secara global.

KESIMPULAN
Informasi tentang 13 negara bersama WEF merekayasa kelaparan global, adalah tidak benar. Faktanya, informasi berasal dari laman yang kerap mempublikasikan informasi konspirasi, pseudosains, dan hoaks. Adapun, negara-negara yang mengalami kelaparan menjadi perhatian WEF dan tidak ditemukan informasi valid perihal klaim yang beredar.

SUMBER FAKTA:

1. https://mediabiasfactcheck.com/news-punch/

2. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/03/20/174100482/-hoaks-13-negara-bersama-wef-merekayasa-kelaparan-global