[HOAKS] - 40 RIBU TON ALAT TES CORONA ASAL CINA DIDATANGKAN KE INDONESIA UNTUK PEMBUNUHAN MASSAL


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten Manipulasi (Manipulated Content)
Jumat, 11 Des 2020

DISINFORMASI
Beredar tangkapan layar dari sebuah artikel berita berjudul "Menteri Australia: Alat Tes Corona Asal China Berbahaya." Pesan disertai narasi bahwa Cina bekerja sama dengan Luhut Binsar Panjaitan (LBP) untuk mendatangkan 40 ribu ton alat tes virus Corona yang merupakan bagian dari rencana pembunuhan massal. 

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dalam cekfakta.tempo.co (16/04/2020) bahwa sebanyak 40 ribu (bukan 40 ribu ton) alat rapid test Corona saat itu akan didatangkan ke Indonesia. Namun, pihak yang mendatangkan alat tersebut adalah para anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), bukan pemerintah. Menurut arsip berita Tempo pada 21 Maret 2020, alat-alat tersebut didatangkan dari Wuhan, Cina.

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menjelaskan pembelian alat rapid test tersebut menggunakan dana patungan dari para anggota DPR, bukan dana dari pemerintah ataupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Alat rapid test tersebut digunakan untuk menguji anggota DPR dan keluarganya sebagai antisipasi karena banyak anggota DPR yang bepergian ke daerah. Menurut Dasco, anggota DPR membeli alat rapid test dalam jumlah besar karena ada jumlah minimal pembelian.

"Pembelian itu ada jumlah minimalnya dan jumlah minimal itu melebihi daripada kebutuhan anggota DPR beserta keluarganya," jelas Dasco. Karena itu, alat rapid test tersebut juga akan disumbangkan ke rumah sakit-rumah sakit dan pemerintah daerah yang membutuhkan.

Terkait pernyataan Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton, bahwa alat tes Corona dari Cina berbahaya, berdasarkan laporan The Canberra Times serta SBS, alat tes yang dimaksud adalah alat tes Corona rumahan atau buatan sendiri yang dijual secara daring atau online. Dalam beberapa pekan terakhir, Pasukan Perbatasan Australia (ABF) menemukan sejumlah alat tes Corona rumahan yang cacat.

Pada 16 Maret 2020, ABF mencegat 200 unit alat tes Corona rumahan dari Cina yang masuk ke Perth melalui Singapura. Alat serupa dari Hong Kong juga ditemukan di Perth (50 unit) pada 23 Maret dan Melbourne (39 unit) pada 27 Maret. Menurut Dutton, alat tes Corona buatan sendiri atau DIY (do-it-yourself) itu bisa menimbulkan risiko yang serius bagi kesehatan masyarakat.

"Hasil yang tidak akurat dapat mencegah seseorang mencari bantuan medis yang mereka butuhkan, atau mencegah seseorang yang seharusnya mengisolasi diri untuk melakukannya," ujar Dutton (05/04/2020).

KESIMPULAN
Informasi bahwa Cina bekerja sama dengan LBP untuk mendatangkan 40 ribu ton alat tes virus Corona yang merupakan bagian dari rencana pembunuhan massal, adalah tidak benar. Faktanya, 40 ribu alat tes virus Corona didatangkan dari Cina oleh para anggota DPR dengan dana patungan anggota untuk keperluan tes para anggota DPR dan keluarganya. Sedangkan alat tes Corona asal Cina yang disebut berbahaya oleh Menteri Dalam Negeri Australia adalah alat tes Corona rumahan yang dijual secara daring atau online. Informasi hoaks ini juga sudah beredar dan sudah diklarifikasi sejak April 2020.

SUMBER FAKTA:

  1. 1. https://www.kominfo.go.id/content/detail/27674/disinformasi-40000-alat-tes-corona-asal-cina-bagian-dari-rencana-pembunuhan-massal-ulama-jawa-barat/0/laporan_isu_hoaks

  2. 2. https://cekfakta.tempo.co/fakta/736/fakta-atau-hoaks-benarkah-didatangkannya-alat-tes-corona-asal-cina-bagian-dari-rencana-pembunuhan-massal-ulama-jawa-barat

  3. 3. https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4227578/cek-fakta-hoaks-klaim-40-ribu-alat-tes-covid-19-dari-china-untuk-bunuh-rakyat-ri#

Bagikan: