DISINFORMASI
Beredar informasi melalui media sosial Instagram tentang anak yang tidak divaksin dapat terbebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari kompas.com (02/02/2024) asisten profesor pediatrik dan penyakit menular anak di Vanderbill University Medical Center, Sophie Katz mengatakan bahwa vaksin justru menurunkan tingkat infeksi.

“Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa vaksin anak-anak menurunkan tingkat infeksi telinga,” ujar Katz.

Ada dua vaksin yang mampu melawan dua bakteri paling umum penyebab infeksi telinga, yakni Streptococcus pneumoniae dan Haemophilus influenzae. Selain itu, ada pula Cochrane Review yang menunjukkan bahwa vaksin influenza mengurangi infeksi telinga pada bayi dan anak-anak.

“Anak-anak yang menerima vaksin ini mempunyai lebih sedikit infeksi telinga dibandingkan anak-anak yang tidak menerima vaksinasi. Anak-anak tidak terkena infeksi telinga karena sudah divaksin,” jelas Katz.

Pendapat berikutnya disampaikan oleh pakar penyakit menular di American Academy of Pediatrics Council on Infectious Disease, David Kimberlin.

“Data menunjukkan dengan pasti bahwa vaksin anak-anak seperti vaksin pneumokokus, vaksin Hib, Vaksin influenza, dan lain-lain dapat mencegah infeksi telinga,” kata Kimberlin.

KESIMPULAN
Informasi tentang anak yang tidak divaksin bebas dari infeksi telinga dan pengobatan antibiotik, adalah tidak benar. Faktanya, hasil penelitian telah membuktikan bahwa vaksin tidak menyebabkan infeksi telinga dan justru memperlihatkan vaksin dapat menurunkan tingkat infeksi telinga.

SUMBER FAKTA:

1. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/02/02/121200482/-hoaks-anak-yang-tidak-divaksin-bebas-dari-infeksi-telinga?page=all

2. https://www.cochrane.org/news/featured-review-influenza-vaccines-preventing-acute-otitis-media-infants-and-children#:~:text=The overall quality of the,between 0% and 30%).