[HOAKS] - AIR KELAPA MUDA DAN CAMPURAN GARAM LAUT BISA MENETRALISIR EFEK NEGATIF VAKSIN


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Kamis, 27 Jan 2022

DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial Facebook tentang cara untuk menetralisir daya rusak vaksin dalam tubuh dengan mengonsumsi campuran garam laut dan air kelapa muda.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari tempo.co (25/01/2022), Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, Dr. dr. Safrizal Rahman MKes SpOT menyatakan fenomena masyarakat yang meminum air kelapa muda usai menerima suntikan vaksin Covid-19 untuk menetralisir efek vaksinasi merupakan sesuatu yang tidak rasional.

“Tidak ada rasionalisasi meminum air kelapa setelah divaksin, itu tidak ada hubungan sebab akibatnya,” kata Safrizal.

Sejumlah informasi tentang cara untuk menghilangkan vaksin dalam tubuh juga beredar secara global sejak tahun lalu. Mulai dengan mandi borax, bekam, dan kini dengan meminum campuran garam laut dengan air kelapa muda.

Dilansir dari healthline.com (16/12/2021), vaksin yang telah disuntikkan ke dalam tubuh tidak bisa dihilangkan. “Vaksin, seperti vaksin untuk Covid-19, masuk ke dalam tubuh dan mulai bekerja dengan cepat,” kata Jason Gallagher, Profesor Klinis Penyakit Menular di Temple University di Philadelphia.

Menurut Gallagher, setelah vaksin mRNA masuk ke dalam sel di area injeksi, tubuh bereaksi dengan memproduksi bahan untuk melawan sel Covid-19. "Itu terjadi di sana (sel), dan itu terjadi dengan cepat."

Robert G. Lahita, Direktur Institut Penyakit Autoimun dan Rematik di Saint Joseph Health di New Jersey dan penulis buku “Immunity Strong“ juga setuju. “Setelah diberikan, [vaksin] bersifat permanen, segera, dan tidak dapat diubah,” katanya.

Selain itu, para ahli mengatakan, vaksin tersebut efektif dalam mengurangi risiko tertular virus Corona atau, jika orang yang divaksinasi mengembangkan Covid-19, vaksin tersebut efektif dalam menjaga gejala agar lebih mudah dikendalikan.

“Dapatkan saja vaksinnya,” kata Lahita. “Kamu tidak akan berakhir pergi ke rumah sakit atau sekarat. Itulah tujuannya.”

Menurut Dokter Spesialis Patologi Klinik RS Universitas Sebelas Maret, Tonang Dwi Ardyanto, semakin lama, teknologi vaksin semakin baik. Akhir 1990-an dan awal 2000an, kita pernah ribut soal Thimerosal. Tapi itu sudah lama ditinggalkan dalam teknologi vaksin hari ini. 

Sedangkan aluminium adalah sebagai adjuvan, sudah lama digunakan dalam banyak vaksin, termasuk untuk vaksin-vaksin bagi bayi dan anak-anak. Ini jangan dibayangkan seperti aluminium dalam bayangan kita. Ini adalah aluminium sebagai larutan garam.

Vaksin untuk bayi dan anak-anak, sudah lama digunakan dan teknologi yang digunakan saat ini pun tidak lebih berisiko.

“Nah, kalau untuk bayi dan anak-anak saja sudah kita jalankan selama ini, bisa kita lihat bagaimana efeknya dalam jangka sekian tahun kemudian setelah anak-anak itu remaja dan dewasa,” kata dia.

KESIMPULAN
Informasi tentang cara menetralisir daya rusak vaksin dalam tubuh dengan mengonsumsi campuran garam laut dan air kelapa muda, adalah tidak benar. Faktanya, campuran garam laut dan air kelapa muda tidak berdampak apapun pada vaksin, sebab vaksin yang telah diinjeksi ke dalam tubuh seseorang bersifat permanen dan bekerja di dalam sel tubuh secara cepat.

SUMBER FAKTA:

  1. 1.       https://cekfakta.tempo.co/fakta/1630/keliru-daya-rusak-vaksin-dapat-dinetralisir-dengan-garam-laut-dan-air-kelapa-muda

  2. 2.       https://www.healthline.com/health-news/why-that-detox-bath-wont-dilute-the-effects-of-the-covid-19-vaccine

  3.  

Bagikan: