DISINFORMASI

Beredar video di Snackvideo yang menyatakan bahwa Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita aset Hary Tanoe terkait dugaan korupsi 78 triliun di Kementerian Pertahanan (Kemhan).

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui bahwa video tersebut hasil manipulasi dan tidak benar. Berdasarkan laporan tempo.co, video itu merupakan hasil suntingan dari berbagai sumber yang menampilkan Hary Tanoe, antara lain:

1.       Video berjudul “Hary Tanoe Diperiksa Terkait Dugaan Korupsi Restitusi Pajak” yang tayang di kanal Youtube CNN Indonesia pada 11 April 2016.

2.       Video berjudul “Penjelasan Hary Tanoe Soal Dugaan SMS Bernada Ancaman” yang tayang di kanal Youtube KOMPASTV pada 12 Juni 2017.

Dari kedua video itu tidak ada keterangan mengenai aset Hary Tanoe disita oleh Kejakgung terkait kasus korupsi 78 triliun di Kemenhan.

Narasi dalam video tersebut diketahui merupakan hasil suntingan dari artikel berjudul “Kejagung Sita Aset Surya Darmadi di Riau: Kantor dan Hanggar Helikopter” yang terbit di detik.com pada 19 Agustus 2022. Suntingan tersebut melibatkan penggantian nama tersangka menjadi Hary Tanoe dan perubahan sejumlah detail nama lokasi dan aset dalam artikel.

Penelusuran lebih lanjut tidak menemukan informasi kredibel yang mengkonfirmasi penyitaan aset Hary Tanoe terkait korupsi di Kemenhan.

KESIMPULAN

Klaim dalam video Snackvideo yang menyatakan bahwa Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita aset Hary Tanoe terkait korupsi 78 triliun di Kementerian Pertahanan (Kemhan) adalah tidak benar. Video tersebut merupakan hasil suntingan dari pemberitaan tentang korupsi yang dilakukan oleh Surya Darmadi di Riau serta tidak ada kaitannya dengan Hary Tanoe.

SUMBER FAKTA:

1. https://cekfakta.tempo.co/fakta/2581/menyesatkan-aset-hary-tanoesoedibjo-disita-terkait-kasus-korupsi-satelit-di-kementerian-pertahanan

2. https://www.youtube.com/watch?v=l6YW0XQZvHU

3. https://www.youtube.com/watch?v=LaBdu0SLxAQ

4. https://www.detik.com/sumut/hukum-dan-kriminal/d-6243204/kejagung-sita-aset-surya-darmadi-di-riau-kantor-dan-hanggar-helikopter