[HOAKS] - BERAS SITENTIS BERACUN ASAL TIONGKOK BEREDAR DI INDONESIA


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten Manipulasi (Manipulated Content)
Senin, 23 Okt 2023

DISINFORMASI
Beredar pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang memuat video tentang telah tersebarnya beras sintetis beracun sebanyak 1 juta ton dari Tiongkok di Indonesia.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari tempo.co (17/10/2023), diketahui bahwa video tersebut hasil suntingan dari sejumlah sumber. Adapun, cuplikan yang menampilkan barang yang dibongkar dari kapal sebenarnya adalah cuplikan beras yang diimpor oleh Badan Urusan Logistik (Bulog) dari Vietnam, bukan Tiongkok.

Pihak Bulog pun sudah memberikan klarifikasi terkait isu beras beracun sintesis dari Tiongkok. Direktur Utama Bulog Budi Waseso (Buwas) pun telah mengonfirmasi bahwa adanya beras sintetik beracun dari Tiongkok adalah narasi yang keliru. Saat ini, menurut Buwas, Bulog belum merealisasikan impor beras dari Tiongkok dan bila sudah dilakukan maka Bulog akan melakukan beberapa kali proses pemeriksaan.

"Beras impor dari negara asal yang masuk ke gudang Bulog itu sudah melalui beberapa kali proses pemeriksaan," kata Buwas, Sabtu (14/10/2023). Ia pun menambahkan, makanan impor asal luar negeri juga harus mengantongi izin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) sebelum dijual ke pasaran.

Adapun, bagian video yang menunjukkan cuplikan perihal telah terjadi konsumsi beras sintesis di Bukittinggi diketahui berasal dari akun TikTok iNews yang tayang pada 2 Oktober 2023. Berita itu tentang seorang perempuan yang menduga nasi yang telah dikonsumsinya bersifat sintetis alias tidak alami. Namun, sesungguhnya nasi tersebut telah dites di laboratorium dan dinyatakan nasi alami yang diolah dari beras lokal Sumatera Barat.

Dilansir dari detik.com (17/10/2023), Kepala Dinas Pangan Sumbar, Syaiful Bahri, memastikan bahwa yang dikonsumsi perempuan tersebut adalah beras biasa, berdasarkan dari hasil uji lab. Syaiful menyebut, beras itu berjenis Sokan (beras lokal Sumbar) dan berasal dari Kabupaten Pasaman.

"Kami sudah memperoleh hasilnya pada Sabtu lalu. Hasilnya bukan sintetis. Beras itu murni beras lokal, yang berasal dari Kabupaten Pasaman," katanya saat ditemui detikSumut, Senin (16/10/2023).

Selain itu, bagian video yang menunjukkan sebuah mesin dengan sejumlah jarum mencoblos potongan daging, diketahui berasal dari salah satu berita media asal Bosnia dan Herzegovina, Srpskainfo.com. Berita itu menyatakan video potongan daging dalam mesin itu merupakan proses wajar dalam pengolahan daging mentah. Mesin itu berfungsi memasukkan air garam dan bumbu ke dalam daging untuk mengawetkan dan membuat menjadi lezat, melalui jarum-jarum yang ditusukkan ke daging.

Kemudian, bagian video yang menampilkan sebuah traktor menyemprotkan cairan ke tanaman di kanan dan kirinya diketahui metode penyemprotan tanaman yang berasal dari platform berbagi video berbahasa Persia, Aparat. Mengacu pada laporan tempo.co, pada narasi video di platform Aparat itu tidak ada keterangan kandungan racun di dalam semprotan mesin tersebut.

Dengan demikian, klaim yang disebutkan dalam video di pesan berantai WhatsApp tersebut keliru dan menyesatkan.

KESIMPULAN
Informasi dalam video tentang telah tersebarnya beras sintesis beracun sebanyak 1 juta ton dari Tiongkok di Indonesia, adalah tidak benar. Faktanya, video adalah hasil suntingan dari sejumah sumber yang tidak saling berkaitan. Adapun, Indonesia belum melakukan impor beras dari Tiongkok dan tampilan gudang beras yang ada dalam video merupakan beras asal Vietnam yang ada di gudang milik Bulog.

SUMBER FAKTA:

  1. https://cekfakta.tempo.co/fakta/2510/keliru-konten-berisi-klaim-1-juta-ton-beras-sintetis-beracun-asal-cina-beredar-di-bukittinggi

  2. https://www.tiktok.com/@officialinews/video/7285225634341686530

  3. https://srpskainfo.com/ovo-je-normalan-postupak-viralan-snimak-pumpanja-mesa-zgrozio-potrosace-video/

  4. https://www.detik.com/sumut/berita/d-6984933/tak-terkait-pusing-mual-warga-bukittinggi-usai-konsumsi-beras-diduga-sintetis

Bagikan: