DISINFORMASI

Beredar sebuah unggahan video di media sosial X yang menginformasikan adanya bahaya dalam penggunaan galon guna ulang. Video tersebut menyatakan bahwa penggunaan galon guna ulang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, penyakit jantung, dan gangguan perkembangan janin.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui jika informasi tersebut keliru. Dilansir dari liputan6.com (19/03/2023), Guru Besar Ilmu Gizi dari Institut Pertanian Bogor (IPB),  Profesor Hardinsyah, menyatakan bahwa penggunaan Bisfenol A (BPA) dalam kemasan galon guna ulang belum memiliki bukti yang cukup untuk dianggap berbahaya. Menurutnya, diperlukan bukti ilmiah yang solid yang mendukung klaim tersebut.
"Bukti itu berupa hasil kajian atau penelitian yang mengatakan bahwa BPA pada galon guna ulang memang benar-benar berbahaya untuk kesehatan. Harus dengan protokol yang dapat dipertanggungjawabkan, bukan asal-asalan," jelas Hardiansyah.
Terkait dengan klaim bahwa penggunaan galon guna ulang dapat menyebabkan sejumlah penyakit, Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Profesor Dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP,  menegaskan bahwa belum pernah ditemukan bukti yang menunjukkan bahwa pasien kanker disebabkan oleh penggunaan air dari  galon guna ulang. Mayoritas kasus kanker lebih berkaitan dengan gaya hidup seperti kurangnya aktivitas fisik, konsumsi makanan yang tidak sehat, atau kebiasaan merokok.
"Jadi belum ada penelitian air galon itu menyebabkan kanker," tegasnya.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memastikan bahwa paparan Bisfenol A (BPA) dari kemasan berada dalam batas aman. Oleh karena itu, BPOM telah menetapkan Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan, yang mengatur persyaratan keamanan kemasan pangan, termasuk batas maksimal migrasi BPA sebesar 0,6 bpj (600 mikrogram/kg) dari kemasan berbahan polikarbonat (PC).
Selain itu, hasil kajian dari Otoritas Keamanan Pangan Eropa (EFSA) juga menunjukkan bahwa belum ada risiko bahaya kesehatan yang terkait dengan BPA, karena tingkat paparan BPA yang ada saat ini terlalu rendah untuk menimbulkan risiko kesehatan yang signifikan. EFSA telah menetapkan batas paparan BPA yang aman bagi konsumen sebesar 4 mikrogram/kg berat badan/hari.

KESIMPULAN

Klaim tentang penggunaan air minum kemasan galon guna ulang yang disebut berbahaya bagi kesehatan adalah salah. Faktanya, belum ada penelitian yang membuktikan klaim tersebut. Lebih lanjut, BPOM melalui Peraturan Nomor 20 Tahun 2019 tentang Kemasan Pangan telah memastikan bahwa paparan BPA berada pada tingkat yang aman.

SUMBER FAKTA:

1. SUMBER FAKTA :

2. https://www.liputan6.com/health/read/5237163/bpa-di-galon-guna-ulang-disebut-berbahaya-bagi-kesehatan-guru-besar-ilmu-gizi-ipb-harus-dibuktikan-jangan-asal-sapu-jagat

3. https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-5508779/galon-guna-ulang-aman-dikonsumsi-ini-faktanya

4. https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/650/Sarasehan-Upaya-Perlindungan-Kesehatan-Masyarakat-Melalui-Regulasi-Pelabelan-Bisfenol-A--BPA--pada-Air-Minum-Dalam-Kemasan--AMDK-.html