[HOAKS] - BARCODE VAKSIN COVID-19 SEBAGAI ALAT KONTROL MASYARAKAT


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Kamis, 27 Jan 2022

DISINFORMASI

Beredar postingan Facebook yang menyatakan vaksin covid-19 memiliki barcode yang ditujukan untuk pengawasan terhadap masyarakat. Postingan tersebut juga menampilkan kutipan pernyataan  Menteri BUMN Eric Thohir terkait dengan barcode pada kemasan vaksin.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui bahwa klaim postingan Facebook itu tidak benar. Faktanya, dilansir dari liputan6.com, Direktur Digital Healthcare PT Bio Farma (Persero), Soleh Ayubi. Ia mengatakan bahwa pembuatan sistem informasi data yang sedang dikembangkan oleh pihaknya akan mengikuti regulasi yang ada.

"Semua proses ini harus mengikuti best practice, harus mengikuti regulasi yang ada. Baik regulasi dari Kementerian Kesehatan, Badan POM, Kominfo, berkaitan privasi data (penerima vaskin) dan seterusnya," ujarnya

Data-data yang dikelola Bio Farma tidak hanya terbatas pada data penerima vaksin, tetapi juga data-data vaksin yang didistribusikan. Soleh mengatakan, Bio Farma akan memastikan keamanan vaksin yang akan dipantau secara digital lewat label barcode yang ada di botol hingga tempat penyimpanan vaksin.

Adapun, Menteri BUMN Erick Thohir juga pernah menyampaikan bahwa pencatatan siapa saja yang akan disuntik juga bertujuan agar tidak terjadi penyalahgunaan vaksin COVID-19.

"Takutnya ada oknum-oknum yang menyalahgunakan vaksin. Vaksin nanti di jual mahal, seperti yang kita alami pada awal-awal tahun 2020. Masker bisa dijual dengan harga yang berkali-kali lipat," lanjut Erick.

Adapun data yang sudah terkumpul beberapa tenaga kesehatan yang akan disuntik. Keseluruhan data tinggal disinkronkan.

"Jangan sampai ada pihak-pihak yang tidak mendapatkan vaksin atau double vaksin. Nah ini, yang sering terjadi di Indonesia,"  ujar Erick. Ia juga menjamin kerahasiaan data masyarakat.

Kembali saya tekankan, data ini milik pemerintah. Kami dari BUMN, Telkom, Bio Farma, sebagai agregator saja untuk menjaga agar data terekam dengan baik. Jadi ini bukan milik kita, ini milik pemerintah," ujarnya.

Dilansir dari covid19.go.id, Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membantah adanya chip dalam vaksin COVID-19. Ia menjelaskan, barcode yang ada pada kemasan vaksin diperlukan agar vaksin dapat terdata dan tidak dipalsukan.

“Pasti yang menyebarkan ini hoaks ya, memelintir lah informasi, yang dimaksud Pak Erick Thohir itu adalah bahwa yang namanya barcode itu, vaksin itu, itu terdata supaya jangan ada barcode yang palsu. Vaksin yang satu ini punyanya si A gitu, jadi ketahuan langsung dia datanya. Jadi semuanya ada barcode-nya, jadi vaksin yang ini dipakai untuk yang ini,” jelas Arya.

KESIMPULAN

Klaim bahwa barcode pada vaksin Covid-19 ditujukan untuk pengawasan aktivitas masyarakat adalah tidak benar. Faktanya, barcode itu berfungsi untuk mendata penggunaan vaksin agar tidak ada peredaran vaksin palsu dan penyalahgunaan vaksin.

SUMBER FAKTA:

  1. 1.       https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4426859/cek-fakta-vaksin-covid-19-bakal-dipasang-barcode-simak-faktanya

  2. 2.       https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-penjelasan-erick-thohir-terkait-chip-covid-19-dalam-vaksin-dapat-mengontrol-manusia-seumur-hidup

  3.  

Bagikan: