DISINFORMASI
Tersebar pesan melalui aplikasi Whatsapp yang memuat sebuah berita positif tentang nasehat penanganan virus corona oleh Drh. Muhammad Indro Cahyono, seorang dokter hewan yang telah meneliti virus corona selama 20 tahun.

Pesan dikemas dalam tanya jawab hasil perbincangan, di antaranya menjelaskan bahwa corona adalah virus lama bahkan sebelum Yesus di 200 SM, murni menular dari manusia ke manusia (bukan dari kelelawar), dan bisa jadi sengaja dibuat lewat intervensi ilmuwan. Selain itu juga dijelaskan tentang virus corona yang mudah hancur dengan sabun, pemutih pakaian, dan sabun cuci piring, prediksi virus sudah masuk sejak Februari, tidak perlunya lockdown, dan anjuran banyak minum Vitamin E.

PENJELASAN
Drh. Moh Indro Cahyono, seorang Peneliti Virus dan Praktisi Penanganan Wabah Penyakit, dalam Kumparan.com (04/03/2020) menganjurkan tiga prinsip penanganan wabah COVID-19 yang dapat dilakukan sendiri. Pertama, mengurangi paparan virus melalui hidup sehat dan bersih serta menghindari tempat di mana banyak orang yang sedang sakit. Kemudian menaikkan antibodi dan energi dengan minum vitamin C dan E plus madu. Serta terakhir apabila merasa sakit, beri waktu tubuh untuk beristirahat di rumah.

"Coronavirus itu jenisnya banyak banget, dan itu sudah ada dari zaman dulu, sebelum masehi udah ada. Corona sudah ada. Nah yang ada sekarang cuma salah satu dari sekian puluh jenis virus corona, cuma yang sekarang yang Covid-19, dia lebih gampang menempel dan infeksi manusia", kata Drh. Muhammad Indro Cahyono dalam petikan wawancara Tribunnews (22/3/2020).

Dalam penjelasan Drh. Indro yang dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kabar Khusus TvOne pada Kamis (19/3/2020), "Struktur virus Corona ini adalah virus yang di bagian luarnya terdiri dari lapisan glikoprotein dan protein yang akan hancur oleh segala macam pelarut lemak. Mulai dari sabun, deterjen, pembersih pakaian, dan lain-lain."

Dikutip dari liputan6 (20/03/2020), sebenarnya, hingga kini, para ilmuwan belum memastikan dari mana asal-usul virus pemicu COVID-19. Pembuktian harus dilakukan dengan mengisolasi virus yang hidup dalam spesies yang dicurigai. Ada alasan untuk mencurigai kelelawar, sebab virus pemicu COVID-19 sebelumnya terlihat pada kelelawar tapal kuda (horseshoe bats) yang ada di China.

Sementara dari kompas.com (21/03/2020), Angela Rasmussen dari Columbia University mengatakan, struktur virus corona memberikan petunjuk bagaimana virus itu menyebar begitu cepat. Menurutnya, virus corona berbentuk bola runcing, seperti paku. Paku-paku itu kemudian mengenali dan menempel pada protein ACE2 yang ada pada permukaan sel manusia. Ini menjadi langkah awal menuju infeksi.

KESIMPULAN
Informasi yang dikemas sebagai nasehat penanganan virus corona oleh Drh. Muhammad Indro Cahyono tersebut, tidak sepenuhnya benar. Faktanya, yang tertulis dalam pesan tersebut tidak semuanya ditemukan dalam petikan wawancara Drh. Muhammad Indro Cahyono kepada media, antara lain: virus sudah lama sebelum Yesus di 200 SM, virus bisa jadi sengaja dibuat lewat intervesi ilmuwan, virus diprediksi sudah masuk dari Februari, dan tidak perlu lockdown.

SUMBER FAKTA:

1. https://kumparan.com/optimizer-act/5-hal-yang-keliru-dilakukan-dalam-menghadapi-virus-corona-1sxc5CMb4aG

2. https://www.tribunnews.com/nasional/2020/03/24/virologis-drh-indro-cahyono-covid-19-mudah-nempel-tapi-tidak-menimbulkan-kerusakan

3. https://wow.tribunnews.com/2020/03/20/ahli-virologi-ungkap-virus-corona-mudah-hancur-di-luar-tubuh-manusia-bisa-mati-dengan-deterjen?_ga=2.209859861.1439947239.1585708742-1829694341.1585708742

4. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/22/083000665/penjelasan-soal-sifat-bentuk-dan-cara-virus-corona-menginfeksi-manusia

5. https://www.kompas.com/tren/read/2020/03/21/162100765/penjelasan-para-ilmuwan-soal-sifat-virus-corona-dan-penyebarannya-yang