[HOAKS] - CACAR MONYET ADALAH EFEK SAMPING DARI VAKSIN COVID-19


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Selasa, 31 Mei 2022

DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa penyakit cacar monyet atau monkeypox adalah akibat atau efek samping dari vaksin Covid-19 yang disebut telah melemahkan sistem imun manusia atau Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome (VAIDS).

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dalam kompas.com (25/05/2022) bahwa VAIDS (Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan istilah yang kerap digunakan oleh kelompok antivaksin untuk menarasikan bahaya vaksin Covid-19.

Profesor Penyakit Menular di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania dan Direktur Medis Penn Global Medicine, Stephen Gluckman MD mengatakan, tidak ada virus atau kondisi medis yang dinamakan VAIDS. Selain itu, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.

Hal serupa juga disampaikan oleh epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman. AIDS merupakan kondisi penyakit kronis yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV).

"Bahwa AIDS dikaitkan dengan vaksinasi juga itu suatu hal yang tidak tepat. Karena ini jelas berkaitan dengan HIV," tutur Dicky, Rabu (25/05/2022).

Selain itu, cacar monyet juga bukan diakibatkan oleh vaksin.

Dikutip dari laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), penyakit ini sudah ada sejak 1958 dan ditemukan pada monyet, kemudian diteliti di laboratorium Denmark. Kasus infeksi pertama cacar monyet pada manusia terjadi pada 1970, yang dialami seorang anak di Kongo.

"Kaitan dengan cacar monyet ini jelas sekali tidak punya dasar yang kuat. Virus ini ada di hewan dan sudah ada sejak lama. Pada banyak kasus, monkeyfox ini terjadi di negara endemik seperti Afrika," ucap Dicky.

Dalam rilis media pada website resmi Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI sehatnegeriku.kemkes.go.id (24/05/2022) berjudul "Kemenkes Tetap Waspada Walau Belum ada Laporan Kasus Cacar Monyet di Indonesia," juga telah disampaikan bahwa cacar monyet disebabkan oleh virus human monkeypox (MPXV) orthopoxvirus dari famili poxviridae yang bersifat highlipatogenik atau zoonosis. Virus Ini pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.

Kemenkes tetap melakukan kewaspadaan dengan memperbarui situasi dan frekuensi question (FAQ) terkait monkeypox yang dapat diunduh melalui https://infeksiemerging.kemkes.go.id/.

KESIMPULAN
Informasi bahwa penyakit cacar monyet adalah efek samping dari vaksin Covid-19 (VAIDS), adalah tidak benar. Faktanya, VAIDS tidak terbukti dan istilah ini tidak ada dalam dunia medis. Istilah ini sering digunakan oleh kelompok antivaksin untuk menarasikan bahaya vaksin Covid-19. Selain itu, penyakit cacar monyet pertama kali ditemukan pada monyet di tahun 1958, sedangkan kasus pertama pada manusia (anak-anak) terjadi pada tahun 1970.

SUMBER FAKTA:

  1. 1. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/05/25/191757582/hoaks-cacar-monyet-akibat-efek-samping-vaksin-atau-vaids?page=all

  2. 2. https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20220524/0139947/kemenkes-tetap-waspada-walau-belum-ada-laporan-kasus-cacar-monyet-di-indonesia/

  3. 3. https://covid19.go.id/artikel/2022/05/27/awas-hoaks-penyakit-cacar-monyet-adalah-efek-samping-vaksin-covid-19-atau-vaids

Bagikan: