DISINFORMASI
Beredar pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp yang menginformasikan daftar bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam vaksin Covid-19.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dalam medcom.id (22/11/2021) bahwa klaim vaksin Covid-19 mengandung sejumlah bahan kimia berbahaya adalah tidak berdasar serta tidak ada pernyataan resmi dan valid dari otoritas kesehatan terkait daftar tersebut.

Lebih dari 7,3 miliar dosis vaksin telah diberikan kepada penduduk di seantero bumi. Di antaranya, sebanyak 223 juta dosis telah diberikan kepada penduduk di Indonesia sebagaimana dikutip pada 22 November 2021 dari Johns Hopkins.

Dari miliaran dosis yang telah diberikan kepada manusia di dunia, nyaris tidak ada kasus signifikan bahwa vaksin Covid-19 berbahaya bagi manusia. Vaksin Covid-19 dipastikan aman buat manusia.
 
Ahli vaksin yang berspesialisasi dalam bidang epidemiologi pneumokokus, Dr. Katherine O'Brien turut menegaskan vaksin Covid-19 yang beredar di tengah masyarakat sudah dipastikan aman. Semua komponen yang terdapat di dalam vaksin sudah diuji secara ketat oleh otoritas terkait.

"Vaksin memang mengandung sejumlah elemen yang berbeda dan masing-masing telah diuji. Sebelum diberikan kepada manusia, mereka diuji pada hewan dan diuji untuk masalah apapun pada hewan. Dan baru kemudian mereka masuk ke manusia dimana kami menguji dalam uji klinis dengan puluhan ribu orang akhirnya menerima vaksin sebelum mereka diizinkan untuk digunakan di masyarakat umum," jelas Katherine.

KESIMPULAN
Informasi tentang daftar bahan kimia berbahaya yang terdapat dalam vaksin Covid-19, adalah tidak benar. Faktanya, vaksin Covid-19 dipastikan aman bagi manusia dan telah melewati uji klinis dengan puluhan ribu orang sebelum diizinkan untuk digunakan di masyarakat umum.

SUMBER FAKTA:

1. 1. https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/GNG7xLQN-cek-fakta-beredar-daftar-bahan-kimia-berbahaya-di-dalam-vaksin-covid-19-ini-faktanya

2. 2. https://lifestyle.bisnis.com/read/20210910/106/1440514/disebut-ada-bahan-kimia-berbahaya-ini-mitos-terkait-vaksin-covid-19

3. 3. https://coronavirus.jhu.edu/region/indonesia