[HOAKS] - DAGING ANJING DAN KUCING DISARANKAN DOKTER SEBAGAI OBAT COVID-19
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
DISINFORMASI
Beredar sebuah informasi yang mengklaim bahwa daging anjing dan daging kucing disarankan dokter sebagai obat Covid-19.
PENJELASAN
Dalam siaran pers Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (13/09/2021) dijelaskan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menindak tegas pedagang daging anjing di Pasar Senen, Jakarta Pusat.
“Apabila pedagang tetap tidak mengindahkan peringatan tersebut, maka PD Pasar Jaya akan mengambil tindakan tegas dengan menutup sementara atau permanen tempat usaha tersebut sesuai ketentuan yang berlaku. Berbagai pertimbangan dari aspek kesehatan juga menjadi salah satu penyebab upaya pengawasan peredaran atau perdagangan daging anjing di Jakarta terus dilakukan,” ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati (13/09/2020).
Sebelumnya, sebagaimana dilaporkan dalam medcom.id (12/09/2021) bahwa Animal Defenders Indonesia (ADI) menginvestigasi jaringan penjual daging anjing ilegal di Pasar Senen. Dalam video yang didapat ADI, penjual secara terang-terangan membual tentang khasiat daging anjing untuk penyembuhan Covid-19.
"Salah satu trigger kami mengusut perdagangan daging anjing ini karena ada penyesatan info bahwa daging anjing jadi obat untuk Covid-19. Padahal tidak pernah ada penelitian yang membuktikan," ujar pendiri ADI Doni Herdaru.
Klaim sesat daging anjing sebagai obat seperti ini sering digadang penjual daging anjing. Pasalnya, sempat tersebar pula hoaks semacam ini sempat muncul saat musim flu burung bertahun lalu.
Di sisi lain, penjualan daging anjing jelas melanggar Undang-Undang (UU) Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan UU Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan. Selain melanggar hukum, konsumsi daging anjing pun memiliki beberapa konsekuensi bagi kesehatan. Salah satunya, penyebaran rabies.
"Menurut penelusuran, produsen daging anjing berasal dari Jawa Barat. Pelabuhan Ratu, Ciamis, dan daerah lain yang masih merupakan daerah yang tingkat rabiesnya tinggi," tegas Doni.
Selain itu, dilansir dari pikiran-rakyat.com (18/04/2020) seorang dokter hewan dari Four Paws, Kathrine Polak mengatakan bahwa mengonsumsi daging anjing dan kucing justru disebut membawa risiko penyebaran penyakit baru.
"Kondisi tidak sehat terkait dengan perdagangan daging kucing dan anjing, ditambah dengan risiko kontaminasi memiliki begitu banyak spesies hewan yang berbeda dikurung dan dibunuh satu sama lain, menghadirkan tempat berkembang biak yang sempurna untuk penyakit baru dan mematikan, seperti Covid-19," ujar Kathrine.
KESIMPULAN
Informasi bahwa daging anjing dan daging kucing disarankan dokter sebagai obat Covid-19, adalah tidak benar. Faktanya, tidak pernah ada penelitian yang membuktikan klaim tersebut dan mengonsumsi daging anjing dan kucing justru disebut membawa risiko penyebaran penyakit baru yang mematikan.
SUMBER FAKTA:
1. https://m.medcom.id/amp/ybJODn6k-ngeri-hoaks-daging-anjing-sembuhkan-covid-19-diumbar-pedagang-pasar-senenÂ
2. https://www.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-01368039/disarankan-dokter-jadi-obat-covid-19-daging-kucing-dan-anjing-marak-dijual-di-vietnam
3. https://ppid.jakarta.go.id/view-pers/2508-SP-HMS-09-2021
4. https://www.instagram.com/p/CToCYkXp9y0/?utm_medium=copy_link
Â
Â
Â