[HOAKS] - DUA RIBUAN BAYI DILAPORKAN MENINGGAL SETELAH IBUNYA DIVAKSIN COVID-19


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Selasa, 07 Des 2021

DISINFORMASI

Beredar sebuah unggahan di media sosial Twitter yang menyebutkan bahwa media arus utama tidak akan memberi tahu informasi tentang 2.620 bayi yang meninggal setelah vaksinasi dan laporan tentang efek samping yang mengerikan. Unggahan juga mencatut link artikel dari resistance-mondiale.com berjudul "2,620 babies dead after vaccination and reports of terrible side effects".

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran artikel pada situs resistance-mondiale.com (29/11/2021) berjudul "2,620 babies dead after vaccination and reports of terrible side effects" mengklaim bahwa Sistem Pelaporan Kerusakan Vaksin AS (VAERS) sejauh ini mencatat 2.620 keguguran fatal setelah vaksinasi Covid-19 pada 12 November.

Namun, telah diklarifikasi dalam AP NEWS apnews.com (05/02/2021) informasi yang beredar adalah konteks yang salah karena semakin banyak orang Amerika menerima vaksin COVID-19, postingan online menggunakan data dari sistem pelaporan kejadian buruk untuk meragukan vaksin tersebut.

VAERS sendiri dibuat pada tahun 1990 untuk memberikan kesempatan kepada siapa pun dari profesional perawatan kesehatan hingga masyarakat umum untuk mengirimkan laporan. Data tersedia untuk umum secara online. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan di situs webnya bahwa “laporan yang dikirimkan ke VAERS sering kali kurang detail dan terkadang mengandung kesalahan.”

Tangkapan layar dari data yang dibagikan secara online memberikan narasi yang tidak jelas untuk menggambarkan versi realitas yang jauh lebih gelap dan menyesatkan pengguna media sosial untuk percaya bahwa vaksin menyebabkan lebih banyak efek samping yang berbahaya.

KESIMPULAN

Informasi yang menyebutkan sebanyak 2.620 bayi meninggal setelah ibunya melakukan vaksinasi dan laporan tentang efek samping yang mengerikan, tidak dapat diverifikasi benar. Faktanya, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan di situs webnya bahwa laporan yang dikirimkan ke VAERS sering kali kurang detail dan terkadang mengandung kesalahan.

SUMBER FAKTA:

  1. 1. https://apnews.com/article/fact-checking-afs:Content:9957832237

  2. 2. https://nasional.kompas.com/read/2021/05/20/19091041/30-orang-meninggal-usai-vaksinasi-covid-19-komnas-kipi-sebut-karena-penyakit?page=all

  3. 3. https://m.medcom.id/telusur/cek-fakta/4KZ2aGYK-cek-fakta-2-620-bayi-dilaporkan-meninggal-karena-ibunya-divaksin-covid-19-cek-faktanya

Bagikan: