[HOAKS] - FOTO CT SCAN PARU-PARU PASIEN SETELAH MENERIMA VAKSIN COVID-19
DISINFORMASI
Beredar sebuah foto CT Scan paru-paru yang diklaim pasien penerima vaksin corona. Pada bagian kanan, diklaim gambar CT Scan pasien positif corona yang terdapat bercak pada paru-paru. Sementara itu, pasien yang telah diberikan vaksin, penampakan CT Scan paru-parunya tampak tak ada bercak.
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari laman berita kumparan.com (03/05/2021) dengan mengutip lembaga pengecekan fakta India, Factly.in, foto tersebut tidak ada kaitannya dengan CT Scan paru-paru pasien yang telah disuntik vaksin. Dari penelusuran, foto itu diterbitkan pada April 2020.
Foto itu merupakan bagian dari penelitian dari Rumah Sakit Voncouver, British Columbi University, bekerja sama dengan the Vancouver Coastal Health Research Institute. Dalam riset itu, ahli memprediksi virus corona menggunakan CT Scan.
Sedangkan, pada April 2020, program vaksinasi corona juga belum dijalankan. Kedua lembaga itu mengunggah hasil prediksi corona menggunakan CT Scan melalui halaman website masing-masing.
Selain itu, dalam website resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika RI kominfo.go.id (03/05/2021) telah diklarifikasi bahwa informasi foto CT Scan paru-paru pasien setelah menerima vaksin Corona adalah tidak benar.
KESIMPULAN
Informasi tentang foto CT Scan paru-paru pasien setelah menerima vaksin Covid-19, adalah tidak benar. Faktanya, foto yang beredar merupakan bagian dari penelitian dari Rumah Sakit Voncouver, British Columbi University, bekerja sama dengan the Vancouver Coastal Health Research Institute. Dalam riset tersebut, ahli memprediksi virus corona menggunakan CT Scan.
SUMBER FAKTA:
1. https://kumparan.com/kumparannews/hoaxbuster-foto-ct-scan-paru-paru-pasien-yang-telah-menerima-vaksin-corona-1vfekpEqoCp
2. https://kominfo.go.id/content/detail/34293/disinformasi-foto-ct-scan-paru-paru-pasien-setelah-menerima-vaksin-corona/0/laporan_isu_hoaks
3. https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/GNlqZRVb-cek-fakta-beredar-foto-ct-scan-paru-paru-pasien-setelah-menerima-vaksin-covid-19-ini-faktanya?