[HOAKS] - GARAM YANG DIJUAL PASARAN MENGANDUNG YODIUM DAN BERBAHAYA DIBANDINGKAN GARAM ALAMI
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
DISINFORMASI
Beredar postingan Facebook yang menyatakan bahwa garam tanpa yodium lebih baik untuk kesehatan lantaran diklaim memiliki kandungan 84 elemen mineral baik untuk tubuh, seperti kalsium, besi, seng, kalium, dan tembaga. Selain itu, dalam narasinya dianalogikan bahwa garam alami tanpa yodium melindungi acar dari pembusukkan sehingga disimpulkan dapat pula melindungi organ dalam tubuh manusia. Sehingga direkomendasikan untuk mengkonsumsi banyak garam tanpa yodium.
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui hal tersebut tidak benar. Garam merupakan senyawa natrium yang memberi rasa asin. Biasanya, garam diambil dari laut dan kadang berasal dari pegunungan.
Ada pula makanan yang secara alami sudah mengandung garam, seperti ikan laut, kerang, rumput laut, wortel, brokoli, bayam, daun kelor, kubis, alpukat, nanas, matoa dan sebagainya. Namun, tidak benar bahwa dengan mengonsumsi garam tanpa yodium, maka serta merta akan memenuhi kebutuhan kalsium, besi, seng, kalium, dan tembaga.
Akan tetapi, tidak benar bahwa dengan mengonsumsi garam tanpa yodium, maka serta merta akan memenuhi kebutuhan kalsium, besi, seng, kalium, dan tembaga.
Dilansir dari kompas.com, Dokter Ahli Gizi Dr. dr. Tan Shot Yen, M. Hum menjelaskan bahwa mencari mineral untuk memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh tidak dapat dipenuhi hanya dengan mengonsumsi garam. "Jika ingin mencari mineral dan lainnya, salah besar jika cari di garam, sebab kita hanya perlu konsumsi garam dalam jumlah amat sedikit. Dan otomatis mineralnya tidak seberapa yang bisa didapat," ujar Tan
Adapun, narasi yang mempromosikan garam tanpa yodium ini beredar seiring dengan maraknya anjuran konsumsi garam merah muda atau garam Himalaya. Perusahaan riset independen, Nutrition Research Australia (NRAUS) menguji 31 sampel garam merah muda yang beredar di Australia. Hasilnya, meskipun garam merah muda mengandung nutrisi, konsumsinya tetap tidak boleh melebihi nilai referensi nutrisi pedoman di Australia dan Selandia Baru yaitu kurang dari 5 gram per hari.
Dilansir dari dailymail.co.uk pada 20 Oktober 2020, CEO NRAUS, dr. Flavia Fayet-Moore mengatakan, meskipun garam merah muda mengandung sejumlah kecil mineral tambahan daripada garam putih, jumlahnya tidak begitu berarti. Dia lebih merekomendasikan untuk membatasi asupan garam, sejalan dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia.
Dalam narasi yang beredar, organ manusia disetarakan dengan acar. Tentu hal tersebut tidak berdasar dan tidak dapat membuktikan bahwa garam tanpa yodium lebih bermanfaat bagi tubuh. Sama seperti garam putih, garam merah muda sebagian besar terdiri dari natrium klorida.
Di Indonesia, Kementerian Kesehatan menganjurkan konsumsi garam dalam sehari yakni 2.000 mg natrium atau setara dengan 1 sendok teh garam (5 gram) bagi orang dewasa.
KESIMPULAN
Klaim bahwa mengkonsumsi garam tanpa yodium lebih baik untuk kesehatan adalah tidak benar. Faktanya, mengonsumsi garam jenis apapun tidak boleh berlebihan dan harus pada takaran yang tepat.
SUMBER FAKTA:
1. Â Â Â https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/09/20/163535282/hoaks-garam-tanpa-yodium-lebih-baik-untuk-kesehatan?page=all#page2
2. Â Â Â https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/33086585/
3. Â Â Â https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantung-dan-pembuluh-darah/page/31/berapa-anjuran-konsumsi-gula-garam-dan-lemak-per-harinya
Â