DISINFORMASI

Beredar pengembalian paket mengatasnamakan JNE Express melalui pesan Whatsapp. Dalam pesan tersebut pengirim yang mengatasnamakan JNE Express menyematkan file APK.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui pesan tersebut bukan berasal dari pihak JNE Express. Pihak JNE sudah mengklarifikasinya saat ditanyakan oleh salah seorang warganet melalui akun Twitternya. Akun Twitter @JNECare, pihak JNE menyatakan bahwa pihaknya tidak memiliki format menghubungi pelanggannya melalui pesan Whatsapp dengan menyematkan file APK. Pihak JNE pun menghimbau untuk tidak menginstal file APK tersebut. 

Adapun, perlu diketahui, modus penipuan menggunakan file APK tengah marak terjadi di tengah masyarakat. Dilansir dari jalahoaks.jakarta.go.id, ketika berkas APK dibuka penerima pesan, maka akan berjalan proses instalasi aplikasi pada ponsel pintar dimana aplikasi tersebut akan mengambil OTP (One-Time Password) yang dikirim melalui SMS. Kode OTP tersebut dapat digunakan untuk masuk ke dalam aplikasi mobile banking, sehingga pelaku kemudian dapat menguras saldo rekening korban. Pencurian data seperti ini biasa disebut dengan istilah sniffing.

Oleh sebab itu, file APK tersebut hendaknya tidak dibuka dan tidak diinstal lantaran dapat berdampak buruk terkati akses data dan aplikasi pada ponsel.

KESIMPULAN

Pesan berupa file APK dari pihak yang mengatasnamakan JNE Express untuk pemberitahuan informasi pengiriman adalah tidak benar. Faktanya, pihak JNE tidak pernah menghubungi pelanggannya dengan menggunakan format pengiriman file APK. Modus penipuan ini marak terjadi dan berbahaya pada keamanan data dan aplikasi pengguna.

SUMBER FAKTA:

1. 1.       https://twitter.com/JNECare/status/1625752513155592193

2. 2.       https://jalahoaks.jakarta.go.id/literasi/detail/waspada-penipuan-baru-dengan-mengirimkan-file-apk

3.