[HOAKS] - JUMLAH SALDO LISTRIK TIDAK SESUAI DENGAN HARGA PEMBELIAN TOKEN LISTRIK


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konteks yang Salah (False Context)
Kamis, 17 Feb 2022

DISINFORMASI

Beredar di media sosial sebuah foto yang menampilkan token listrik dengan memberikan klaim bahwa isi token listrik yang didapat tidak sesuai dengan harga pembelian.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui bahwa informasi itu tidak benar. Mengacu dari halaman kompas.com (14/02/2022) Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi angkat bicara terkait video viral kejadian beli token listrik PLN Rp 50.000 tetapi yang didapat disebutkan tidak sesuai dengan harganya.

Agung menjelaskan bahwa membeli token listrik tidak sama dengan membeli pulsa untuk telepon seluler. Yang Perlu dipahami adalah angka yang terdapat di kWh meter besarannya bukanlah rupiah, melainkan kWh (kilowatt hour).

"Sehingga pembelian token oleh pelanggan akan dikonversikan ke dalam kWh sesuai Tarif Tenaga Listrik yang berlaku. Hal ini berbeda dengan pembelian pulsa telepon seluler," ucap Agung.

Dalam pembelian token listrik, selain ada biaya listrik ada juga  biaya lain, yakni Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang besarannya bervariasi dan diatur oleh masing-masing pemerintah daerah setempat, yaitu antara 3-10 persen.

Serta terdapat biaya lain yakni biaya meterai Rp 10.000 (jika transaksi lebih dari Rp 5 juta) serta adanya administrasi bank. Adapun ketika membeli pulsa listrik dengan nominal tertentu maka nominal yang tertera dalam alat kWh meter besarannya tidak sama dengan nominal rupiah yang dibeli karena yang tertera adalah nilai kWh yang dihitung berdasarkan harga token, PPJ dan tarif dasar listrik.

Berikut simulasi penghitungan token listrik: Contoh kasus, semisal pelanggan hendak membeli pulsa listrik dengan nilai sebesar Rp 50.000 di Jakarta dengan penggunaan daya 1.300 VA. Jika PPJ Jakarta 3 persen, penghitungan tokennya adalah sebagai berikut: Harga token: Rp 50.000 PPJ 3 persen: Rp 1.500 Tarif dasar listrik: Rp 1.444,7 per kwh. Dengan demikian, besaran token yang didapat yakni (Rp 50.000-Rp 1.500) per Rp 1.444,7 = 33,57 kWh.

"Jadi, ketika masyarakat membeli token listrik dalam nominal rupiah tertentu, tak usah panik jika angka yang tertera di kWh meter akan berbeda," pungkasnya.

KESIMPULAN

Video viral dengan narasi yang mengeluhkan adanya kekeliruan pada pembelian token listrik karena nominal yang didapatkan tidak sesuai dengan jumlah saldo token listrik adalah tidak benar. Faktanya, token listrik tidak sama dengan membeli pulsa untuk telepon seluler. Yang Perlu dipahami adalah angka yang terdapat di kWh meter besarannya bukanlah rupiah, melainkan kWh (kilowatt hour).

SUMBER FAKTA:

  1. 1. https://www.kompas.com/tren/read/2022/02/14/070500065/penjelasan-pln-soal-video-viral-isi-token-rp-50000-yang-didapat-3600?page=all

  2. 2. https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-viral-video-isi-token-listrik-tidak-sesuai-nominal-simak-penjelasannya.html

  3. 3. https://www.kominfo.go.id/content/detail/39999/disinformasi-video-isi-token-listrik-yang-didapat-tidak-sesuai-harga-pembelian/0/laporan_isu_hoaks

  4.  

Bagikan: