[HOAKS] - LARANGAN MEMAKAN DAGING KARENA ADANYA PENYAKIT BARU


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Senin, 04 Jul 2022

DISINFORMASI

Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook dengan narasi ajakan agar jangan makan daging karena ada penyakit baru yakni penyakit mulut dan kuku (PMK).

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dari laman berita kompas.com (16/06/2022) bahwa sebelumnya pada 24 Mei 2022 kompas.com memberitakan untuk daging dan susu sapi yang terkena PMK tetap aman dikonsumsi. Hal tersebut seperti yang disampaikan oleh Koordinator Tim Satgas Pengendalian PMK Universitas Diponegoro (Undip), drh Dian Wahyu Harjanti, PhD. Menurut dia, penyakit PMK tidak menular ke manusia, atau bukan penyakit zoonosis.

Dalam laman undip.ac.id, dijelaskan setelah ternak disembelih terjadi proses rigor mortis yang mengakibatkan pH daging turun di bawah 5,9. Penelitian menunjukkan pada kadar pH di bawah 5,9 virus penyebab PMK tidak lagi aktif. Jika sapi sudah dipotong, bagian paling aman dikonsumis adalah daging. Sementara untuk organ seperti sumsum tulang, tulang, kepala, limfoglandula dan jeroan harus dipisahkan dari daging.

"Tidak semua sapi yang disembelih, semua organnya bisa dikonsumsi. Sapi yang terinfeksi juga ada yang tidak menunjukkan gejala klinis atau bahasa kedokterannya adalah 'sub-klinis' atau mungkin memang belum sampai onset-nya (menunjukkan gejala). Seperti yang kita ketahui onset-nya bisa sampai 14 hari," tutur Dian.

Hal senada juga disampaikan oleh Dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Gadjah Mada Dr drh Slamet Raharjo, MP. Slamet menyebut untuk hewan yang terkena PMK tidak hanya aman disembelih, tetapi dagingnya juga aman dikonsumsi.

"Dagingnya aman untuk dikonsumsi setelah daging dilayukan sampai pH daging turun menjadi sekitar atau di bawah 6, atau dibekukan atau dimasak sempurna," jelas dia.

Selain itu, dilansir dari detik.com (11/05/2022) bahwa pesan yang berisi ajakan tidak memakan daging sapi atau olahan daging sapi karena PMK yang menyerang hewan ternak telah ditanggapi oleh dosen Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga (FKH Unair), Prof Dr Mustofa Helmi Effendi drh DTAPH. Dia menegaskan bahwa pernyataan tersebut tidak benar.

"Enggak benar itu," ujar Prof Helmi saat dihubungi detikJatim, Rabu (11/5/2022).

Dia pun menjelaskan konsep memakan suatu makanan, termasuk daging. Yakni halalan thayyiban atau halal dan baik. Dari konsep tersebut, thayyiban terbagi menjadi 3 aspek.

"Pertama safe atau aman karena tidak mengandung bahan yang membahayakan. Kedua terlihat sehat dan tidak menjijikkan. Ketiga ada keuntungan atau manfaat dari makanan tersebut," ujar Prof Helmi.

Dari konsep tersebut, dia mengatakan bahwa hewan ternak yang terjangkit virus PMK aman dikonsumsi jika sudah dimasak matang. Sebab, virus yang ada pada hewan tersebut akan mati jika sudah terkena suhu tinggi.

"Kalau dimasak sampai mendidih ya aman, karena membran virusnya tipis, jadi mudah mati virusnya. Tapi memang virus ini mudah menular ke hewan," jelas Guru Besar bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat Veteriner ini.

KESIMPULAN

Informasi tentang ajakan tidak memakan daging karena PMK yang menyerang hewan ternak, adalah tidak benar. Faktanya, hewan ternak yang terjangkit virus PMK aman dikonsumsi jika sudah dimasak matang. Sebab, virus yang ada pada hewan tersebut akan mati jika sudah terkena suhu tinggi.

SUMBER FAKTA:

  1. 1. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/06/16/102326982/hoaks-bahaya-mengonsumsi-daging-akibat-adanya-penyakit-pmk

  2. 2. https://www.detik.com/jatim/berita/d-6073134/boleh-kah-makan-olahan-daging-yang-kena-wabah-pmk-ini-kata-dosen-fkh-unair

  3. 3. https://www.kuningankab.go.id/berita/jangan-khawatir-makan-daging-di-tengah-wabah-pmk-tetap-aman-di-konsumsi

Bagikan: