DISINFORMASI
Beredar sebuah video di media sosial Facebook dengan narasi bahwa makan plasenta setelah melahirkan memberikan banyak manfaat kesehatan.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, unggahan tentang makan plasenta usai melahirkan tersebut telah diulas dalam alodokter.com (11/10/2022). Makan plasenta atau placentophagy adalah sebuah tradisi yang diikuti oleh beberapa kalangan. Namun, hingga saat ini klaim manfaat makan plasenta belum bisa dibuktikan dan masih perlu diteliti lebih lanjut.

Selain itu, disebutkan juga bahwa beragam manfaat yang dirasakan setelah mengonsumsi plasenta hanyalah efek sugesti karena telah memercayainya. Dampak lain yang bisa terjadi setelah makan plasenta, antara lain:

- Mual atau muntah akibat bau dan rasa tidak enak plasenta;
- Kontraksi rahim meningkat;
- Perdarahan vagina;
- Hot flashes atau rasa panas di dada, leher, atau wajah;
- Peningkatan risiko terjadinya infeksi.

Sebuah studi menyatakan bahwa makan plasenta bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri Streptococcus pada bayi dengan penularan infeksi yang terjadi lewat ASI yang diberikan kepada bayi.

AAP Factcheck juga telah mengklarifikasi dalam aap.com.au (01/05/2023), bahwa makan plasenta manusia tidak memberikan manfaat kesehatan dan mungkin berbahaya bagi ibu dan anak. Beberapa otoritas medis pun telah memperingatkan bahwa makan plasenta manusia justru dapat menyebarkan infeksi bakteri di antara orang tua dan bayi.

KESIMPULAN
Informasi tentang makan plasenta setelah melahirkan memberikan banyak manfaat kesehatan, adalah tidak benar. Faktanya, makan plasenta justru bisa meningkatkan risiko terjadinya infeksi bakteri Streptococcus pada bayi dan mengakibatkan dampak berbahaya lainnya bagi ibu.

SUMBER FAKTA:

1. 1. https://www.alodokter.com/apakah-perlu-memakan-plasenta-atau-ari-ari-usai-melahirkan

2. 2. https://www.aap.com.au/factcheck/no-truth-to-cooked-up-human-placenta-claim/