DISINFORMASI
Beredar sebuah unggahan di media sosial yang mengklaim bahwa orang yang positif Covid-19 tanpa gejala sebenarnya sehat dan mendapatkan hasil test positif yang palsu.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari laman covid19.go.id (22/01/2022) penelitian menunjukkan bahwa orang yang awalnya tidak memiliki gejala Covid-19 kemudian dapat mengembangkan dampak yang berkepanjangan, baik bagi dirinya sendiri atau pun orang lain yang tertular karena tidak sadar. Dalam hal ini, mereka tidak memiliki gejala pada tahap penyakit akut, namun nantinya dapat mengembangkan gejala Covid-19 yang lama (long Covid).

Sebuah studi yang dirilis pada Januari 2021 menemukan bahwa di antara pasien dengan  infeksi awal ringan atau tanpa gejala, terdapat pasien yang mengalami kasus komplikasi medis lama setelah infeksi mereda.

Baru-baru ini, sebuah studi pada Desember 2021 menjelaskan bahwa varian Omicron lebih banyak menginfeksi tanpa gelaja dibandingan dengan varian Covid-19 lainnya.

KESIMPULAN
Informasi bahwa orang yang positif Covid-19 tanpa gejala sebenarnya sehat dan mendapatkan hasil test positif yang palsu, adalah tidak benar. Faktanya, berdasarkan penelitian terdapat pasien gejala infeksi Covid-19 ringan atau tanpa gejala yang mengalami kasus komplikasi medis lama setelah infeksi mereda.

SUMBER FAKTA:

1. 1. https://covid19.go.id/artikel/2022/01/22/salah-pasien-covid-19-tanpa-gejala-berarti-sehat-dan-mendapatkan-hasil-test-positif-palsu

2. 2. https://cekfakta.com/focus/9039

3. 3. https://www.reuters.com/article/factcheck-asymptomatic-spread/fact-check-people-with-asymptomatic-covid-19-in-acute-phase-may-later-develop-long-covid-symptoms-idUSL1N2TQ1HR