DISINFORMASI

Beredar di aplikasi Whatsapp informasi yang menyebutkan bahwa masker mengandung partikel bahan kimia yang bisa menjadi penyakit kanker.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari laman kompas.com (17/10/2020) diperoleh informasi bahwa masker mengandung partikel bahan kimia yang bisa jadi kanker adalah tidak benar.

Ahli Kesehatan yang tergabung dalam organisasi nirlaba learnaboutcovid19.org menegaskan bahwa penggunaan masker tidak membuat seseorang berisiko lebih tinggi terkena kanker. Tidak ada bukti terkini yang mengaitkan penggunaan masker wajah dengan kanker.

Ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa risiko terkait penggunaan masker secara keseluruhan rendah, sementara manfaatnya tinggi, karena molekul oksigen dan karbondioksida sangat kecil, masker wajah tidak mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke dalam masker maupun tidak meningkatkan jumlah karbon dioksida yang tertinggal di dalam masker. 

Mayo Clinic Health System juga menjelaskan penggunaan masker tidak memiliki risiko hipoksia, yaitu kadar oksigen yang lebih rendah pada orang dewasa yang sehat. Karbon dioksida akan menyebar bebas melalui masker saat Anda bernapas.

KESIMPULAN

Informasi yang menyebutkan bahwa masker mengandung partikel bahan kimia yang bisa menjadi penyakit kanker adalah tidak benar. Faktanya tidak ada bukti terkini yang mengaitkan penggunaan masker wajah dengan kanker. Masker wajah tidak mengganggu tingkat pH tubuh, tidak mempengaruhi aliran darah, atau mengubah tubuh seseorang, serta tidak menjadikan seseorang berisiko lebih tinggi terkena kanker.

SUMBER FAKTA:

1. 1. https://www.kompas.com/tren/read/2020/10/17/123000865/hoaks-memakai-masker-bisa-sebabkan-kanker?page=all

2. 2. https://www.liputan6.com/lifestyle/read/4454176/benarkah-masker-berwarna-mengandung-bahan-penyebab-kanker

3. 3. https://www.kominfo.go.id/content/detail/30108/hoaks-memakai-masker-menyebabkan-kanker/0/laporan_isu_hoaks

4. 4. https://lifestyle.bisnis.com/read/20201017/106/1306383/cek-fakta-salah-kaprah-masker-memicu-kanker

5.