DISINFORMASI

Beredar pesan berantai yang berisi himbauan untuk berhenti mengirim ucapan selamat dalam bentuk gambar dan video karena dapat memberi kesempatan peretasan.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar.

Informasi tersebut sudah beredar pada Oktober 2020. Dilansir dari liputan6.com (26/10/2020), klaim bahaya menyebarkan ulang ucapan selamat dalam bentuk gambar dan video sudah terdapat beberapa artikel yang membantah klaim tersebut.

Satu di antaranya artikel berjudul "Fact Check: Does Sending Good Morning Messages Expose One's Private Banking Information?" yang dimuat situs thelocalindia.com pada 21 Juli 2020.

Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa pesan berantai berisi bahaya menyebarkan ulang ucapan selamat dalam bentuk gambar dan video ternyata juga viral di India. Namun, tidak ada peringatan resmi mengenai isu ini dari Tim Tanggap Darurat Komputer India atau CERT-In. CERT-In di bawah Kementerian Teknologi Informasi bertugas melindungi orang India dari ancaman dunia maya.

The Logical Indian juga menyebutkan bahwa sebuah portal berita di Malaysia, The Star, sudah melaporkan isu pesan berantai tersebut dan menyebutkan bahwa pesan tersebut adalah palsu.

KESIMPULAN

Klaim tentang bahaya mengirimkan ucapan selamat dalam bentuk gambar dan video melalui HP karena dapat mengambil data perbankan adalah tidak benar. Faktanya, ucapan selamat dalam bentuk multimedia atau file dalam format .gif secara teknis tidak mungkin bisa mengeksekusi malware atau pencurian data.

SUMBER FAKTA:

1. https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/4392419/cek-fakta-hoaks-bahaya-menyebarkan-ucapan-selamat-dengan-gambar-dan-video

2. https://kumparan.com/kumparannews/hoaxbuster-soal-bahaya-mengirimkan-ucapan-selamat-dengan-foto-dan-video-1uTk8Jo5WkA/full

3. https://thelogicalindian.com/fact-check/hackers-china-phishing-good-morning-images-information-22439