[HOAKS] - PENGUNGKAPAN EFEK 1.291 EFEK SAMPING VAKSIN COVID-19
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
DISINFORMASI
Beredar informasi melalui media sosial Facebook yang membagikan dokumen Pfizer yang diklaim berisikan 1.291 efek samping dari vaksin Covid-19.
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui bahwa hal tersebut tidak benar. Dilansir dari kompas.com (27/06/2022), dalam dokumen yang dibagikan tersebut tertera tulisan: 5.3.6 Cumulative analysis of post-authorization adverse event reports of pf-07302048 (bnt162b2) received through 28-feb-2021.
Memang benar bahwa dokumen tersebut dilaporkan oleh Pfizer-BioNTech, sebagai bagian dari Aplikasi Lisensi Biologis (BLA) ke Badan Obat-obatan Federal Amerika Serikat (FDA). BLA merupakan permintaan izin, untuk mendistribusikan produk biologis di AS. Dokumen ini melihat laporan efek samping vaksin yang dilaporkan dari 1 Desember 2020 hingga 28 Februari 2021 dari 63 negara. Sebagian besar laporan berasal dari AS dan Inggris.
Penting untuk diketahui bahwa dokumen tersebut tidak mendata jumlah orang yang menerima suntikan selama periode tersebut, sehingga tidak mungkin untuk menghitung jumlah atau persentase penyakit akibat efek samping vaksin. Data dikumpulkan dari sistem pengawasan seperti Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) pemerintah AS dan skema kartu kuning Inggris.
VAERS merupakan sistem pelaporan kejadian ikutan pasca imunisasi di AS yang sudah ada sejak 1990. Sehingga data yang dicantumkan tidak hanya untuk vaksin Covid-19. Dokumen tersebut menyatakan: kasus yang diterbitkan dalam literatur medis, kasus dari program pemasaran yang disponsori Pfizer, studi non-intervensi, dan kasus Adverse Event serius yang dilaporkan dari studi klinis terlepas dari penilaian kausalitas.
Viki Male, dosen imunologi reproduksi di Imperial College London mengatakan laporan efek samping yang disorot dalam dokumen itu bukan berarti benar-benar akibat vaksin.
“Tidak selalu menyiratkan bahwa baik dokter atau pasien percaya peristiwa itu disebabkan oleh vaksinasi - hanya terjadi setelah vaksinasi," ucapnya.
Efek samping setelah vaksinasi lebih mungkin diakibatkan oleh penyakit yang mendasarinya atau beberapa faktor lain seperti riwayat medis masa lalu atau sedang menjalani pengobatan tertentu. Terlepas dari itu, Pfizer melaporkan di akhir uji klinisnya pada November 2020 bahwa vaksin Covid-19 yang mereka kembangkan terbukti 95 persen efektif 28 hari setelah dosis pertama. Vaksin Covid-19 yang diproduksi oleh Pfizer-BioNTech juga telah melalui serangkaian uji klinis, hingga mendapat izin dari FDA, CDC, dan badan obat di berbagai negara.
KESIMPULAN
Informasi bahwa dokumen Pfizer berisikan 1.291 efek samping dari vaksin Covid-19, adalah tidak benar. Faktanya, dokumen itu hanya mencatat berbagai kondisi setelah vaksinasi yang dikumpulkan dari sistem pengawasan seperti VAERS pemerintah AS dan skema kartu kuning Inggris. Adapun, laporan efek samping yang disorot dalam dokumen itu bukan berarti benar-benar akibat vaksin.
SUMBER FAKTA:
1. Â Â Â https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/06/27/185300682/-hoaks-dokumen-pfizer-mencantumkan-1.291-efek-vaksin?page=all#page2
2. Â Â Â https://www.reuters.com/article/factcheck-pfizer-documentpregnant-idUSL1N2U81ZL
Â
Â