[HOAKS] - PAKAR KESEHATAN DUNIA SEBUT VAKSIN COVID-19 BERBAHAYA


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Rabu, 19 Jan 2022

DISINFORMASI
Beredar video sejumlah orang melalui pesan berantai Whatsapp yang dikatakan sebagai pakar kesehatan dari Amerika Serikat, Jerman, dan Belgia. Dalam video itu terdapat klaim bahwa para pakar menyebutkan vaksin membahayakan kesehatan.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, diketahui bahwa klaim video tersebut tidak benar. Dilansir dari covid19.go.id (14/06/2021), vaksin yang digunakan oleh Pemerintah Indonesia dalam pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 nasional dipastikan aman. Vaksin yang telah diproduksi massal sudah melewati proses panjang dan memenuhi syarat utama: Aman, Ampuh, Stabil, dan Efisien dari segi biaya.

Di sisi lain, sebelum diproduksi pun vaksin Covid-19 harus melalui beberapa tahapan uji klinis yang benar dan menjunjung tinggi kaidah ilmu pengetahuan, sains, dan standar-standar kesehatan. Penetapan vaksin yang digunakan pemerintah adalah yang terbukti aman dan lolos uji klinis dan sudah mendapat izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan dan juga masuk dalam Emergency Use Listing (EUL) dari WHO.

Selain itu, mengacu pada laporan bisnis.com (17/12/2021) bahwa vaksin yang digunakan dan beredar di Indonesia, seperti Sinovac, Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna sudah memenuhi standar internasional, seperti terkait keamanan, efikasi, serta manufaktur vaksin.

KESIMPULAN
Informasi bahwa vaksin membahayakan kesehatan, adalah tidak benar. Faktanya, vaksin yang beredar di Indonesia aman dan sudah lolos uji klinis sehingga tidak membahayakan kesehatan.

SUMBER FAKTA:

  1. 1.       https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/Dkq4j5eb-cek-fakta-video-pakar-amerika-dan-eropa-sebut-vaksin-covid-19-membahayakan-kesehatan-ini-faktanya

  2. 2.       https://covid19.go.id/p/masyarakat-umum/bagaimana-kita-bisa-tahu-vaksin-covid-19-itu-aman

  3. 3.       https://kabar24.bisnis.com/read/20211217/15/1478737/daftar-vaksin-covid-19-yang-diakui-who

  4.  

Bagikan: