DISINFORMASI

Beredar postingan di Instagram yang menyatakan bahwa pandemi di dunia rutin terjadi setiap 100 tahun sekali.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui bahwa hal tersebut tidak benar. Dilansir dari tempo.co dan afp.com, wabah-wabah pandemi yang disebutkan dalam konten tersebut diberi tahun yang tak akurat. Diketahui bahwa menurut laporan dari Institut Riset Genom Manusia Nasional Amerika Serikat, "Wabah Hitam" atau The Great Plague of Marseille diketahui pertama kali terjadi antara tahun 1347 hingga 1351, sekitar 400 tahun sebelum tahun yang ditunjukkan dalam konten. Wabah itu juga disebabkan oleh bakteri, bukan virus, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Lalu, pandemi kolera telah terjadi enam kali antara tahun 1817 dan 1923 yang disebabkan oleh bakteri, bukan virus, menurut laporan di The Lancet, sebuah jurnal medis peer-review. Pandemi kolera ketujuh dan berkelanjutan dimulai pada tahun 1961. Flu Spanyol terjadi pada tahun 1918, dua tahun lebih awal dari tanggal di dalam konten.

Kemudian, mengenai tujuh epidemi besar lainnya yang terjadi pada abad sebelumnya termasuk Ebola, SARS, dan AIDS, yang tidak sesuai dengan pola yang tidak disebutkan dalam narasi tersebut. Dengan demikian, klaim pandemi terjadi setiap 100 tahun kali sekali keliru dan tidak tepat.

KESIMPULAN

Konten Instagram yang menyatakan pandemi terjadi setiap 100 tahun sekali tidak dapat diverifikasi benar. Faktanya, narasi dalam konten tersebut tidak sesuai dengan tanggal kejadian pandemi yang sebenarnya.

SUMBER FAKTA:

1. 1.       https://cekfakta.tempo.co/fakta/2254/keliru-klaim-pandemi-terjadi-setiap-100-tahun-sekali

2. 2.       https://factcheck.afp.com/health-experts-dismiss-false-claim-covid-19-fits-pattern-viral-outbreaks-every-100-years

3.