DISINFORMASI

Beredar sebuah postingan di media sosial Facebook yang berisi peringatan bagi warga Indonesia, Malaysia, dan Singapura mengenai bahaya gelombang panas.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dari laman berita kompas.com (13/05/2024) bahwa Indonesia tidak terdampak gelombang panas.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa suhu udara terasa lebih panas belakangan ini karena pergantian musim hujan ke kemarau.

"Namun, khusus di Indonesia, yang terjadi bukanlah gelombang panas, melainkan suhu panas seperti pada umumnya," ujar Dwikorita.

Lebih lanjut, Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menambahkan bahwa baru 8 persen wilayah Indonesia yang telah memasuki musim kemarau. Wilayah tersebut meliputi Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, Pangandaran Jawa Barat, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Maluku Utara.

Menanggapi informasi tentang peringatan gelombang panas yang melanda Indonesia, liputan6.com memuat ragam hoaks seputar gelombang panas melanda Indonesia, antara lain:

1. Indonesia Memasuki Fase Gelombang Panas
2. Gelombang Panas Melanda Indonesia dan Bahaya jika Minum Air Dingin
3. Indonesia Akan Dilanda Gelombang Panas Ekstrem

KESIMPULAN

Informasi tentang peringatan bagi warga Indonesia, Malaysia, dan Singapura mengenai bahaya gelombang panas adalah tidak benar. Faktanya, Indonesia tidak terdampak gelombang panas. Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati menjelaskan bahwa suhu udara terasa lebih panas belakangan ini karena pergantian musim hujan ke kemarau.

SUMBER FAKTA:

1. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/05/13/184500582/-hoaks-indonesia-dilanda-gelombang-panas-40-50-derajat-celcius

2. https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5594800/awas-terpaan-hoaks-seputar-gelombang-panas-melanda-indonesia-simak-daftarnya