DISINFORMASI

Beredar postingan video di Twitter petenis dunia Rafael Nadal pingsan. Pada narasi postingan disebutkan bahwa Nadal pingsan disebabkan oleh vaksin.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui hal tersebut tidak benar. Dilansir dari medcom.id, diketahui bahwa Rafael Nadal bukan pingsan disebabkan oleh vaksin. Sebab, video tersebut sudah pernah beredar sejak tahun 2011.

Hal itu diketahui dari unggahan akun Youtube US Open Tennis Championships. Video serupa ditemukan di kanal Youtube tersebut yang tayang pada 5 September 2011 dengan judul video “Rafael Nadal Cramps Up During Press Conference | US Open 2011.” Pada bagian deskripsi video disebutkan bahwa Nadal mengalami kejang otot atau kram. Adapun, vaksin Covid-19 ditemukan pada bulan Desember 2020. Dilansir dari cnbcindonesia.com, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan kemajuan dalam vaksin "memberi kita semua harapan dan melihat ujung dari penyelesaian masalah pandemi ini. Namun ini bukan berarti pandemi telah berakhir. Sebab nyatanya banyak negara masih bergelut dengan tingginya penularan virus yang memberikan tekanan kepada rumah sakit hingga petugas medis.

"Jalan pandemi masih panjang dan keputusan yang dibuat oleh para pemimpin dan warga dalam beberapa hari mendatang akan menentukan perjalanan virus dalam jangka pendek dan kapan pandemi ini pada akhirnya akan berakhir," ujar Tedros, Sabtu (5/12/2020).

KESIMPULAN

Klaim video Rafael Nadal pingsan karena vaksin adalah tidak benar. Faktanya, video itu merupakan kejadian Rafael Nadal terkena kejang otot atau kram pada tahun 2011. Tidak ada kaitannya dengan vaksin.

SUMBER FAKTA:

1. 1.       https://www.medcom.id/telusur/cek-fakta/4KZPgOwb-cek-fakta-video-petenis-dunia-rafael-nadal-pingsan-saat-konferensi-pers-dikaitkan-dengan-vaksin-ini-faktanya

2. 2.       https://www.reuters.com/article/factcheck-nadal-vaccine-idUSL1N2Z718Y

3. 3.       https://youtu.be/ABY0BR8d_z0

4. 4.       https://www.cnbcindonesia.com/tech/20201205062217-37-207006/vaksin-covid-19-ditemukan-bos-who-pandemi-masih-lama

5.