[HOAKS] - PFIZER DAN WHO BEKERJASAMA MUNCULKAN VARIAN COVID-19 OMICRON SEBAGAI HUKUMAN UNTUK AFRIKA SELATAN


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Kamis, 09 Des 2021

DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial bahwa Pfizer dan WHO sengaja bekerjasama memunculkan varian Covid-19 Omicron sebagai hukuman bagi Afrika Selatan karena menolak pengiriman vaksin Covid-19.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dalam berita terkini pada situs resmi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 covid19.go.id (01/12/2021) berjudul "Penjelasan WHO tentang Omicron, Varian Baru Covid-19," dijelaskan bahwa World Health Organization (WHO) menyatakan varian B.1.1.529 atau Omicron pertama kali dilaporkan ke WHO dari Afrika Selatan pada 24 November 2021. 

“Dalam beberapa minggu terakhir, infeksi telah meningkat tajam, bertepatan dengan deteksi varian B.1.1.529. Infeksi B.1.1.529 terkonfirmasi pertama yang diketahui berasal dari spesimen yang dikumpulkan pada 9 November 2021,” jelas WHO (26/11/2021).

Dilaporkan dalam merdeka.com (07/12/2021), bahwa klaim WHO sengaja munculkan Covid-19 varian Omicron karena Afrika Selatan melarang pengiriman Pfizer adalah tidak benar karena tidak ada bukti kuat terkait hal tersebut. 

"Kami tidak bisa mencari tahu dari mana varian ini berasal," jelas Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Afrika, John Nkengasong (30/11/2021).

"Kasus pertama diketahui dan diidentifikasi di Botswana kemudian di Afrika Selatan," kata Nkengasong. Namun, dia menegaskan, "mengidentifikasi sebuah virus atau sebuah varian baru di suatu lokasi bukan berarti virus itu berasal dari sana."

"Bisa jadi ini adalah konsekuensi dari wabah, mungkin di sebagian wilayah sub-Sahara Afrika, di mana pemantauan genomik tidak banyak bisa dilakukan dan tingkat vaksinasi yang rendah," kata Michael Head, peneliti senior kesehatan global di Universitas Southampton kepada CNN dalam wawancara via telepon.

Dilaporkan dalam bbc.com (30/11/2021), tingkat vaksinasi di Afrika Selatan hanya 42 dosis vaksin per 100 orang. Di wilayah lainnya, masih di kawasan Afrika bagian selatan, tingkat vaksinasi bahkan lebih rendah. Lesotho, misalnya, sudah memberikan kurang dari 30 dosis vaksin per 100 orang, sementara Namibia hanya 25 dosis vaksin.

KESIMPULAN
Informasi bahwa Pfizer dan WHO sengaja bekerjasama memunculkan varian Covid-19 Omicron sebagai hukuman bagi Afrika Selatan karena menolak pengiriman vaksin Covid-19, adalah tidak benar. Faktanya, tidak ada bukti terkait klaim tersebut dan menurut peneliti senior kesehatan global di Universitas Southampton kemunculan varian Omicron bisa jadi konsekuensi dari wabah dimana pemantauan genomik tidak banyak bisa dilakukan dan tingkat vaksinasi yang rendah.

SUMBER FAKTA:

  1. 1. https://covid19.go.id/p/berita/penjelasan-who-tentang-omicron-varian-baru-covid-19

  2. 2. https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-tidak-benar-who-munculkan-covid-19-omicron-sebagai-hukuman-untuk-afrika.html

Bagikan: