DISINFORMASI

Beredar video di Facebook yang diklaim sebagai video mengenai Presiden Joko Widodo membubarkan KPK dan membentuk Satuan Tugas Khusus (Satgasus) untuk mengusut koruptor yang ada di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui klaim tersebut tidak benar dan video hasil suntingan. Dilansir dari kompas.com, dalam video tersebut terdapat video yang berasal dari kanal Youtube tvOneNews yang disunting. Video tersebut berjudul “[FULL] Korupsi Mendarah Daging, Perlukah Koruptor Dilabeli Maling? | Perempuan Bicara tvOne” yang tayang pada 3 September 2021. Dalam video itu tidak ada pernyataan Presiden Joko Widodo akan membubarkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Lalu, narasi yang dibacakan dalam video itu diketahui berasal dari sejumlah artikel. Berikut artikelnya:

1. Artikel berjudul “Duga KPK Dijadikan Alat Gebuk Politik, IM 57+ Desak Jokowi Bentuk Tim Investigasi” yang tayang di tempo.co pada 11 Februari 2023.

2. Artikel berjudul “ICW Dorong Dewas Selidiki Penyebab Ditariknya Penyelidik KPK” yang tayang di tempo.co pada 11 Februari 2023.

Di kedua artikel tersebut tidak ditemukan pernyataan Presiden Joko Widodo akan membubarkan KPK. Lalu, melalui penelusuran lanjutan tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan membubarkan KPK.

KESIMPULAN

Video yang menyebutkan bahwa Presiden Joko Widodo akan membubarkan KPK dan membuat satuan tugas baru adalah tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan hasil suntingan dan tidak ditemukan pemberitaan kredibel yang menyatakan bahwa Presiden Joko Widodo akan membubarkan KPK.

SUMBER FAKTA:

1. 1.       https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/02/15/175700982/-hoaks-kpk-dibubarkan-jokowi-bentuk-satgasus?page=all#page2 

2. 2.       https://youtu.be/_XhzzLUIjys 

3. 3.       https://nasional.tempo.co/read/1690220/duga-kpk-dijadikan-alat-gebuk-politik-im-57-desak-jokowi-bentuk-tim-investigasi 

4. 4.       https://nasional.tempo.co/read/1690233/icw-dorong-dewas-selidiki-penyebab-ditariknya-penyelidik-kpk 

5.