[HOAKS] - RISIKO MIOKARDITIS LIMA KALI LEBIH TINGGI SETELAH VAKSINASI COVID-19


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Rabu, 01 Mar 2023

DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial Twitter yang mengklaim bahwa penelitian terbaru menunjukkan risiko miokarditis lima kali lebih tinggi setelah vaksinasi Covid-19 daripada saat terinfeksi Covid-19.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dalam factcheck.afp.com (24/02/2023), klaim bahwa risiko miokarditis lima kali lebih tinggi setelah vaksinasi Covid-19 yang diinterpretasikan dari penelitian tersebut adalah keliru.

Dilansir dari Agence France-Presse (AFP), Anders Husby dari Statens Serum Institute selaku peneliti menjelaskan bahwa "Naskah kami tidak menghitung risiko miokarditis dengan berbagai jenis paparan. Naskah kami saat ini menyelidiki hasil klinis dari kasus miokarditis."

Lebih lanjut, para peneliti dalam makalah tersebut justru menjelaskan bahwa pasien dengan miokarditis setelah vaksinasi Covid-19 mengalami penurunan risiko gagal jantung secara signifikan pada 90 hari setelah masuk ke rumah sakit karena miokarditis.

Sebaliknya, para peneliti menemukan peningkatan risiko gagal jantung yang tidak signifikan pada 90 hari pada pasien dengan miokarditis yang terkait dengan penyakit Covid-19, bukan efek vaksin Covid-19.

Menanggapi unggahan tentang risiko miokarditis lima kali lebih tinggi setelah vaksinasi Covid-19 tersebut, telah diulas dalam sindikasi.republika.co.id (17/10/2022) bahwa setelah membandingkan tingkat peradangan jantung pada pasien yang telah dan belum menerima vaksin, diketahui bahwa level peradangan individu yang divaksinasi cuma dua kali lipat lebih besar daripada mereka yang tidak divaksinasi. Ini menunjukkan bahwa risiko miokarditis akibat Covid-19 tujuh kali lebih tinggi daripada vaksin.

Dokter residen di Departemen Kedokteran di Penn State Health Milton S Hershey Medical Center, Navya Voleti, menyoroti pentingnya pemantauan efek jangka panjang dari kondisi peradangan pada pasien. Ia menyebut temuan timnya menunjukkan bahwa risiko miokarditis karena terinfeksi Covid-19 jauh lebih besar daripada akibat mendapatkan vaksin.

Selain itu, dikutip dari cnnindonesia.com (01/09/2021), studi dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) mendapati radang jantung lebih mungkin terjadi karena infeksi Covid-19 daripada karena efek samping vaksin. CDC juga menyimpulkan, bahwa manfaat vaksinasi Covid-19 lebih besar daripada risiko miokarditis yang disebabkan oleh vaksin, bahkan pada kelompok yang paling berisiko.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Sony Hilal juga memiliki pendapat yang serupa. "Angka kematian karena miokarditis disebabkan vaksin jauh lebih kecil dibanding risiko kematian akibat Covid-19. Dokter spesialis jantung masih merekomendasikan vaksin untuk pencegahan," kata Sony.

KESIMPULAN
Informasi tentang risiko miokarditis lima kali lebih tinggi setelah vaksinasi Covid-19, adalah tidak benar. Faktanya, hasil penelitian justru menunjukkan bahwa pasien dengan miokarditis setelah vaksinasi Covid-19 mengalami penurunan risiko gagal jantung secara signifikan pada 90 hari setelah masuk ke rumah sakit karena miokarditis. Selain itu, risiko miokarditis karena terinfeksi Covid-19 jauh lebih besar daripada akibat mendapatkan vaksin.

SUMBER FAKTA:

  1. 1. https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.338Y47M

  2. 2. https://www.alomedika.com/risiko-miokarditis-perikarditis-pasca-vaksinasi-covid19-mrna

Bagikan: