[HOAKS] - SALJU DI ARAB SAUDI BUKTI TIDAK ADANYA PEMANASAN GLOBAL


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten Buatan (Fabricated Content)
Jumat, 22 Sep 2023

DISINFORMASI

Beredar video di media sosial Instagram yang mengklaim bahwa Arab Saudi bersalju sebagai bukti bahwa bumi semakin dingin dan tidak mengalami pemanasan global.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim jalahoaks, bahwa klaim tersebut adalah tidak benar. Dikutip dari laman tempo.co (18/01/2023), terungkap bahwa salju yang turun di wilayah Asir bagian barat daya Arab Saudi adalah kejadian tahunan dan bukanlah fenomena baru.

Union of Concerned Scientists (UCS), sebuah organisasi nirlaba berbasis sains di Amerika Serikat, menjelaskan bahwa terjadinya pemanasan global tidak menghalangi musim dingin dan turunnya salju. Cuaca di suatu wilayah tidak dapat dijadikan bukti untuk membantah terjadinya pemanasan global.

Perubahan iklim telah menyebabkan terjadinya cuaca ekstrem di berbagai bagian Bumi. Secara umum, UCS menyimpulkan bahwa meskipun ada pemanasan global, salju masih bisa turun dan cuaca dingin masih bisa terjadi.

Menurut Dosen Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (STMKG) Rista Hernandi Virgianto, turunnya salju di Saudi Arabia mungkin merupakan salah satu tanda perubahan iklim sebagai cuaca ekstrem. Namun, ini tidak berarti bahwa suhu secara keseluruhan di sana semakin dingin.

“Jadi tidak setiap hari di Saudi turun salju juga dan bukan berarti suhu di sana semakin dingin,” kata Rista Hernandi Virgianto pada 20 September 2023.

Dia juga menjelaskan bahwa CO2, yang merupakan gas rumah kaca, adalah salah satu penyebab pemanasan global. Gas ini mampu mengubah gelombang pendek dari Matahari menjadi gelombang panjang dengan intensitas yang tinggi.

“Nah gelombang panjang ini tidak mudah diserap benda dan cenderung untuk dipantulkan. Bahkan pantulan gelombang panjang dari permukaan Bumi ke luar angkasa pun akan tertahan dengan gas CO2 lagi di atmosfer, jadi efeknya seperti di dalam oven,” kata dia.

Selain itu, peristiwa pemanasan global didasarkan pada data yang sah dan bukan berasal dari data palsu atau ilmuwan yang tidak kredibel. Data pemanasan global telah dikumpulkan sejak tahun 1901 dan dipublikasikan oleh National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA).

Data ini menunjukkan peningkatan suhu rata-rata Bumi sebesar 0,98 derajat Celsius dari tahun 1901 hingga tahun 2000. Banyak penelitian dari berbagai negara yang mendukung temuan ini dan sepakat bahwa pemanasan global sedang terjadi.

Panel antarpemerintah tentang perubahan iklim (IPCC) yang terdiri dari ilmuwan dari berbagai negara, seperti yang disepakati dalam Perjanjian Paris 2015, menyatakan bahwa peningkatan suhu sejak tahun 1850 telah mencapai 1,5 derajat Celsius.

Adapun Piers Corbyn, yang muncul dalam video di Instagram, adalah lulusan master astrophysics di Queen Mary College, London, Inggris, tetapi juga dikenal sebagai individu yang terlibat dalam konspirasi, meragukan pemanasan global, dan menolak vaksinasi COVID-19.

KESIMPULAN

Klaim bahwa Arab Saudi bersalju sebagai bukti bumi semakin dingin dan tidak ada pemanasan global adalah tidak benar. Faktanya, beberapa wilayah di Arab Saudi bersalju merupakan kejadian tahunan, dan tidak membuktikan suhu di sana terus menurun. Selain itu, cuaca yang terjadi di sebuah wilayah, tidak serta merta membuktikan tidak ada pemanasan global. Adanya pemanasan global telah dibuktikan ilmuwan lintas negara.

SUMBER FAKTA:

  1. https://cekfakta.tempo.co/fakta/2464/keliru-klaim-arab-saudi-bersalju-menunjukkan-tidak-ada-pemanasan-global

  2. https://dunia.tempo.co/read/1774608/anggota-parlemen-australia-tuntut-pembebasan-julian-assange-dalam-diskusi-di-washington?tracking_page_direct

  3. https://www.ucsusa.org/resources/does-cold-weather-disprove-climate-change

  4. https://theweek.com/news/people/954294/piers-corbyn-weather-forecaster-and-conspiracy-theorist

Bagikan: