[HOAKS] - SEJUMLAH SAPI DI ITALIA MATI AKIBAT VAKSIN COVID-19
Kategori Hoaks: Konteks yang Salah (False Context)
DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial Twitter berupa unggahan foto yang memperlihatkan sejumlah sapi mati tergeletak di tanah. Diklaim, sapi tersebut mati usai pemerintah Italia melakukan vaksinasi untuk melawan Covid-19.
PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, kematian sapi dalam skala besar di Italia tidak ada hubungannya dengan vaksin Covid-19, melainkan akibat keracunan asam prussic akut dari tanaman.
Dilaporkan dalam merdeka.com (14/06/2023), dalam situs web Corrire Della Sera, surat kabar tertua dan paling banyak pembaca di Italia, dijelaskan bahwa hewan ternak tersebut mati diakibatkan keracunan asam prussic akut pada 6 Agustus 2022, saat terjadi kekeringan di Sommariva del Bosco deket Turin di barat laut Italia. Tanaman dari keluarga sorgum tersebut mengeluarkan senyawa yang disebut dhurrin, yang melepaskan hydrogen sianida, umumnya dikenal sebagai asam prussic ketika tanaman dari keluarga ini tertekan oleh kekeringan atau embun beku.
Dalam laporan lain, setelah menelan dhurrin, ternak dapat mati dalam kurun waktu sekitar 30-45 menit. Bahan kimia tersebut menyebabkan gangguan pernapasan, saraf, dan otot. Lebih dari 900 mg/ kg asam prussic ditemukan dalam sampel darah sapi yang mati, padahal dosis 700 mg/ kg asam prussic pun sudah dianggap sangat fatal bagi hewan ternak.
Selain itu, dilansir dari liputan6.com (21/08/2022) salah satu dokter hewan di Zoological Institute of Piedmont, Stefano Giantin, menjelaskan Universitas Turin dan Bologna melakukan analisis untuk memahami penyebab kematian, khususnya dari tanaman yang ditemukan di lapangan. Analisis ini mengidentifikasi keracunan yang disebabkan oleh Sorgum, tanaman yang biasa digunakan untuk memberi makan ternak.
“Petani terbiasa memotong sorgum untuk diberikan kepada ternak, terutama di musim kemarau ketika kekurangan rumput hijau di padang rumput. Namun dengan kekeringan ini, sorgum ini tumbuh lebih lambat. Oleh karena itu disekresikan tingkat dhurrin yang sangat tinggi, sebuah molekul yang melindungi tanaman. Ketika jumlahnya sedikit, yang biasanya terjadi pada tanaman yang dipotong sebelum berbunga, molekul ini tidak menjadi masalah. Dalam jumlah yang lebih besar, sangat beracun bagi ternak karena berubah menjadi asam sianurat di perut mereka.”
KESIMPULAN
Informasi tentang puluhan ekor sapi mati di Italia akibat vaksin Covid-19, adalah tidak benar. Faktanya, kematian sapi dalam skala besar di Italia tidak ada hubungannya dengan vaksin Covid-19, melainkan akibat keracunan asam prussic akut dari tanaman.
SUMBER FAKTA:
1. Â Â https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5046612/cek-fakta-tidak-benar-dalam-video-ini-sapi-mati-setelah-divaksinasi
2. Â Â https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-sapi-mati-di-italia-tidak-ada-kaitannya-dengan-vaksin-covid-19.html