DISINFORMASI
Beredar unggahan video di media sosial Instagram yang menyatakan bahwa pandemi Covid-19 sudah dibuat sejak tahun 2010 dengan didanai oleh Rockfeller Foundation. Dalam video disebutkan bahwa Covid-19 merupakan akronim dari Certificate of Vaccine Identification Digital-Artificial Intelligence.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari tempo.co (29/05/2023), pandemi Covid-19 berawal dari seorang pasien, pekerja di pasar makanan laut di Wuhan, Cina, yang dirawat di Rumah Sakit Pusat Wuhan pada 26 Desember 2019. Pasien menunjukkan gejala seperti demam, pusing, dan batuk. Selang beberapa saat, lebih dari 1.975 kasus dilaporkan sejak pasien pertama dirawat di rumah sakit.

Dari hasil investigasi epidemologi pada kasus di Wuhan, seperti yang tertulis pada jurnal penelitian  “A pneumonia outbreak associated with a new coronavirus of probable bat origin,” para peneliti menemukan dan mengkarakterisasi virus corona baru dan diberi nama 2019-nCoV. Dinamakan 2019-nCoV, karena memiliki kesamaan yang tinggi dengan SARS-CoV dan coronavirus kelelawar, yang termasuk dalam spesies SARSr-CoV.

Lalu, pada penelitian “The proximal origin of SARS-CoV-2” ditemukan bahwa SARS-CoV-2 merupakan coronavirus ketujuh yang menginfeksi manusia, seperti halnya SARS-CoV, MERS-CoV. Hanya saja, SARS-CoV-2 menyebabkan penyakit parah. Maka berdasarkan analisis genomik komparatif, SARS-CoV-2 bukanlah konstruksi laboratorium atau sengaja dimanipulasi.

Adapun, klaim mengenai Rockefeller foundation mendanai perencanaan Covid-19 sejak 2010 juga tidak benar.  Rockefeller memang diketahui pernah mengeluarkan empat laporan pada tahun 2010, yang salah satunya perihal skenario mitigasi terhadap kemungkinan pandemi yang bisa terjadi 15-20 tahun ke depan. Namun, basis skenario itu dibuat berdasarkan menghadapi wabah flu H1N1 pada 2009, bukan skenario tentang adanya wabah dari virus baru.

Perihal akronim penamaan Covid-19 berasal dari Certificate of Vaccine Identification Digital-Artificial Intelligence juga keliru. Dilansir dari cdc.gov, akronim dari Covid-19 ialah Coronavirus Disease 2019.

Penjelasan mengenai akronim Covid-19 secara lebih detail terdapat di laman gillingscovid19.unc.edu. Dalam laman tersebut dijelaskan bahwa 'CO' singkatan dari corona, 'VI' untuk virus, 'D' untuk disease (penyakit), dan '19' untuk 2019 (tahun pertama diidentifikasi). Juga dikenal dengan sebutan '2019 novel coronavirus' atau '2019-nCoV.

Penjelasan lain perihal penamaan Covid-19 juga tertera dalam laman WHO (who.int). WHO menjelaskan bahwa nama resmi untuk virus penyebab Covid-19 adalah penyakit (disease) Coronavirus Disease (Covid-19), sedangkan virusnya disebut Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2).

WHO juga menjelaskan, penamaan virus berdasarkan struktur genetik. Juga untuk memfasilitasi pengembangan tes diagnostik, vaksin, dan obat-obatan. Ahli virologi dan komunitas ilmiah yang diberi mandat penamaan adalah Komite Internasional Taksonomi Virus (ICTV). Lalu secara resmi diumumkan WHO dalam International Classification of Diseases (ICD).

KESIMPULAN
Informasi bahwa pandemi Covid-19 sudah direncanakan dengan didanai Rockefeller foundation sejak 2010 dan Covid-19 akronim dari Certificate of Vaccine Identification Digital-Artificial Intelligence, adalah tidak benar. Faktanya, skenario Rockefeller dibuat berdasarkan wabah flu H1N1 pada 2009, bukan skenario wabah virus baru Covid-19. Adapun, akronim penamaan Covid-19 diambil dari 'CO' singkatan dari corona, 'VI' untuk virus, 'D' untuk disease (penyakit), dan '19' untuk 2019.

SUMBER FAKTA:

1. 1.       https://cekfakta.tempo.co/fakta/2295/keliru-skenario-pandemi-covid-19-dibuat-pada-2010

2. 2.       https://www.nature.com/articles/s41586-020-2008-3

3. 3.       https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7095063/

4. 4.       https://www.cdc.gov/library/covid19/acronyms.html

5. 5.       https://gillingscovid19.unc.edu/definitions/covid-19

6. 6.       https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/technical-guidance/naming-the-coronavirus-disease-(covid-2019)-and-the-virus-that-causes-it

7.