[HOAKS] - TERBUNUHNYA SHINZO ABE KARENA TIDAK MEWAJIBKAN VAKSIN COVID-19 DAN MEMBERI INVERMECTIN BAGI WARGANYA


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Kamis, 14 Jul 2022

DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosia Instagram bahwa mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe dibunuh lantaran pada masa kepemimpinannya di Jepang ia menolak program vaksinasi Covid-19 dan hanya memberlakukan penyembuhan menggunakan obat Ivermectin.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui bahwa klaim tersebut keliru. Dilansir dari beritasatu.com (09/07/2022), pelaku pembunuhan bernama Tetsuya Yamagami berusia 41 tahun. Dari pihak kepolisian Jepang, diketahui bahwa motif pembunuhan Shinzo Abe oleh Tetsuya Yamagami adalah lantaran pelaku memendam kebencian terhadap sebuah organisasi tertentu dan meyakini bahwa Abe adalah bagian dari organisasi tersebut.

Atas alasan itulah, Yamagami yang mantan anggota marinir nekat menghabisi nyawa Abe di depan umum. Namun, polisi tidak bersedia menyebutkan nama organisasi yang mengundang kebencian pelaku terhadap korbannya.

Adapun, dilansir dari reuters.com (12/07/2022), Jepang memang sempat mengembalikan 1,63 juta vaksin Moderna pada September 2021 dengan alasan terdapat kontaminasi pada sejumlah vial vaksin. Namun, hal tersebut tidak berarti Pemerintah Jepang melarang penggunaan vaksin Covid-19 di negaranya. Diketahui bahwa 80 persen warga di Jepang justru sudah tervaksinasi Covid-19.

Selain itu, dilansir dari liputan6.com (28/08/2020), sebelum Shinzo Abe mengundurkan diri sebagai Perdana Menteri Jepang karena alasan kesehatan pada Agustus 2020, Shinzo sudah berjanji memberikan vaksin Covid-19 kepada warga Jepang di awal tahun 2021. Pemerintah Jepang memberikan akses kepada warganya untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Dilansir dari usatoday.com (05/11/2021), Ivermectin diketahui tidak terdaftar sebagai obat yang disetujui Pemerintah Jepang untuk pengobatan virus oleh pihak Badan Farmasi dan Alat Kesehatan Jepang. Jadi, klaim Shinzo Abe menerapkan Ivermectin sebagai obat Covid-19 di Jepang tidak benar.

KESIMPULAN
Informasi bahwa mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dibunuh lantaran menolak vaksin dan menyarankan obat Ivermectin, adalah tidak benar. Faktanya, pembunuhan kepada Shinzo Abe disebabkan pelaku bernama Tetsuya Yamagami berusia 41 tahun memendam kebencian terhadap sebuah organisasi tertentu dan meyakini bahwa Abe adalah bagian dari organisasi tersebut. Tidak ada kaitannya dengan kebijakan vaksinasi Covid-19 di Jepang.

SUMBER FAKTA:

  1. 1.       https://www.beritasatu.com/fokus/terungkap-motif-pembunuh-shinzo-abe

  2. 2.       https://www.reuters.com/article/factcheck-abe-wef-idUSL1N2YT0XV

  3. 3.       https://www.liputan6.com/global/read/4342185/mundur-saat-pandemi-corona-shinzo-abe-janji-beri-vaksin-covid-19-ke-rakyat-jepang

  4. 4.       https://dunia.rmol.id/read/2020/08/28/450045/sebelum-mundur-shinzo-abe-sudah-amankan-vaksin-covid-19-untuk-semua-warga-jepang 

  5. https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2021/11/05/fact-check-japan-has-not-halted-vaccines-ivermectin/6232580001/

Bagikan: