DISINFORMASI
Beredar sebuah pesan berantai melalui aplikasi WhatsApp yang menginformasikan adanya modus pemerasan oleh oknum polisi dari Polsek Kalideres, Jakarta Barat dengan meminta uang damai Rp.300 juta. 

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dalam kompas.com (13/09/2018) bahwa Kapolsek Kalideres Kompol Pius Ponggeng membantah adanya permintaan uang tebusan Rp.300 juta dari pihak Polres Kalideres, Jakarta Barat, kepada orang yang terjerat kasus kasus narkoba sebagaimana beredar dalam pesan berantai WhatsApp tersebut.

"Berita yang kemarin benar-benar hoaks dan merugikan kami semua karena berada di Kalideres," kata Pius di Mapolsek Kalideres, Rabu (12/09/2018).

Pius mengatakan, Kamis pada pekan sebelumnya memang terjadi penangkapan seorang pria berinisial A terkait kasus narkoba di Mal Daan Mogot. Menurutnya, ramainya kabar permintaan tebusan itu bertepatan dengan penangkapan pria tersebut, baik tempat dan waktu kejadian.

"Karena pada saat yang bersamaan Polsek Kalideres melakukan penangkapan di sana. Satu demi satu kami coba klarifikasi dan itu sangat bertentangan dengan penangkapan narkoba," katanya.

Dijelaskan bahwa isu permintaan tebusan itu tidak ada hubungannya dengan penangkapan A. Hal itu juga diakui A dalam tanya jawab singkat dengan Pius di hadapan wartawan.

KESIMPULAN
Informasi tentang modus pemerasan oleh oknum polisi dari Polsek Kalideres dengan meminta uang damai Rp.300 juta, adalah tidak benar. Faktanya, Kapolsek Kalideres Kompol Pius Ponggeng telag membantah kabar tersebut dan menyatakannya sangat bertentangan dengan penangkapan narkoba.

SUMBER FAKTA:

1. 1. https://megapolitan.kompas.com/read/2018/09/13/07204261/hoaks-polisi-minta-tebusan-rp-300-juta-pada-kasus-narkoba-di-kalideres?page=all#page2

2. 2. https://turnbackhoax.id/2018/09/13/salah-pesan-berantai-berisikan-polisi-minta-uang-tebusan-rp-300-juta/

3. 3. https://poskotanews.com/2018/09/13/pesan-berantai-sebut-polsek-kalideres-mintai-tebusan-kapolsek-itu-hoaks/