DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial Twitter bahwa Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) telah mengakui tes PCR tidak mampu membedakan Covid-19 dengan Influenza.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dalam reuters.com (29/07/2021), Juru Bicara CDC Jasmine Reed menjelaskan, permintaan akan tes PCR semakin menurun seiring munculnya tes lain yang lebih canggih. Maka dari itu, CDC merokemendasikan seluruh dunia untuk mengadopsi CDC Influenza SARS-Cov-2 (Flu SC2) Multiplex Assay yang akan memberikan kemudahan bagi masyarakat dari segi waktu dan sumber daya untuk mendeteksi virus baik SARS-Cov-2 dan influenza.

“CDC mendorong laboratorium kesehatan masyarakat untuk mengadopsi CDC Influenza SARS-CoV-2 (Flu SC2) Multiplex Assay untuk memungkinkan pengawasan lanjutan untuk influenza dan SARS-CoV-2, yang akan menghemat waktu dan sumber daya,” kata Reed.

Namun, pergantian metode tes tersebut bukan berarti tes PCR gagal membedakan virus SARS-CoV-2 dan influenza, melainkan untuk beralih ke penggunaan tes yang dapat memfasilitasi diagnosis kedua virus tersebut sehingga dapat menghemat waktu dan sumber daya saat memasuki musim influenza.

KESIMPULAN
Informasi tentang CDC mengakui tes PCR tidak mampu membedakan virus Covid-19 dan Influenza, adalah tidak benar. Faktanya, CDC mendorong pengujian Covid-19 dengan metode baru yakni CDC Flu SC2 Multiplex Assay yang dapat memfasilitasi diagnosis Covid-19 dan Influenza sehingga dapat menghemat waktu dan sumber daya saat memasuki musim influenza.

SUMBER FAKTA:

1. 1. https://www.reuters.com/article/factcheck-covid19-pcr-test-idUSL1N2P42U5

2. 2. https://covid19.go.id/artikel/2022/01/10/salah-cdc-mengumumkan-tes-pcr-tidak-mampu-membedakan-virus-sars-cov-2-dan-influenza

3. 3. https://m.merdeka.com/amp/cek-fakta/cek-fakta-hoaks-cdc-akui-ketidakmampuan-tes-pcr-membedakan-covid-19-dan-influenza.html