[HOAKS] - TIDAK ADA KORBAN MENINGGAL COVID-19 DI VIETNAM KARENA TEH DAN LEMON


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Senin, 21 Jun 2021

DISINFORMASI
Beredar pesan berantai melalui aplikasi Whatsapp yang menginformasikan bahwa tidak ada korban meninggal Covid-19 di Vietnam karena kebiasaan meminum teh panas dicampur perasan lemon, yang diklaim telah terbukti dapat membunuh Covid-19 secara total.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari laman covid19.go.id (02/05/2020) Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI), dr Daeng M Faqih menyatakan bahwa hal tersebut belum terbukti benar dan belum ada bukti penelitian ilmiah yang membenarkan hal tersebut. Selain itu, Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisonal dan Jamu Indonesia (PDPOTJI), DR dr Inggrid Tania MSi, juga mengatakan bahwa informasi tersebut adalah informasi palsu atau hoaks.

Dilaporkan dalam detik.com (13/04/2021), penanganan Covid-19 di Vietnam patut diacungi jempol. Vietnam yang berbatasan dengan Cina yang sempat menjadi pusat penyebaran Covid-19 dianggap mampu mampu menekan laju penyebaran virus tersebut, dengan kebijakan-kebijakan sebagai berikut:

Karantina dan Pelacakan yang Ketat
Salah satu kebijakan yang dilakukan untuk melakukan perlawanan terhadap Covid-19 adalah kebijakan karantina yang ketat, dan melakukan penelusuran lengkap semua orang yang kontak dengan pasien Covid-19 tersebut. Langkah-langkah ini dilaksanakan jauh lebih awal dari Cina.

Sebagai contoh, pada tanggal 12 Februari, Vietnam menempatkan seluruh kota di dekat Hanoi di bawah karantina selama tiga minggu. Kala itu, hanya ada 10 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi di seluruh Vietnam. Pihak berwenang juga secara luas dan cermat mendokumentasikan siapa saja yang berpotensi melakukan kontak dengan virus.

Warga juga dilarang berkumpul lebih dari dua orang. Setiap orang wajib menjaga jarak setidaknya 2 meter. Semua orang di Vietnam diharuskan memakai masker di tempat umum seperti supermarket, stasiun bus, bandara, dan kendaraan angkutan umum.

Larangan Penerbangan
Vietnam telah melarang penerbangan domestik sejak 30 Maret 2020 kecuali untuk rute dari Hanoi ke Kota Ho Chi Minh, dan dari Hanoi/ Kota Ho Chi Minh ke Da Nang dan Phu Quoc. Rute-rute ini akan dipertahankan dengan frekuensi maksimum satu perjalanan pulang pergi per hari untuk setiap maskapai.

Vietnam juga melarang penerbangan dari luar negeri. Visa untuk para pelancong juga dihentikan. Aturan itu mengikuti larangan penerbangan yang jauh sebelumnya telah diterapkan, seperti larangan penerbangan dari Cina dan sejumlah negara.

Pengawasan Ketat
Aparat keamanan negara Vietnam menerapkan sistem pengawasan publik yang luas. Pejabat keamanan atau mata-mata Partai Komunis dapat ditemukan di setiap jalan dan persimpangan di setiap lingkungan dan di setiap desa. Militer juga mengerahkan tentara dan material dalam perang melawan Covid-19.

Retorika Perang
Vietnam menerapkan semacam retorika perang dalam perangnya melawan Covid-19. Media yang dikontrol pemerintah juga telah meluncurkan kampanye informasi besar-besaran. Kementerian Kesehatan bahkan mensponsori sebuah lagu di YouTube tentang mencuci tangan yang benar.

Mengikuti Aturan
Suasana di media sosial dan percakapan dengan orang Vietnam menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat setuju dengan langkah pemerintah. Warga Vietnam pun mematuhi kebijakan-kebijakan yang diterapkan pemerintahnya.

Ancaman Denda dan Pidana Bagi Pelanggar
Dilansir kantor berita pemerintah Vietnam News Agency (VNA), siapapun yang melanggar aturan pencegahan Covid-19 akan menghadapi denda berat atau bahkan pidana. Misalnya saja, bagi warga yang tak mengenakan masker didenda maksimal 300.000 dong atau setara Rp 200.000,-. Kemudian bagi mereka yang melanggar protokol karantina, akan didenda 10 juta dong atau setara Rp. 7 juta dan akan diadili secara pidana. Tempat makan yang tidak mengikuti perintah penutupan juga didenda maksimal 20 juta dong atau setara Rp. 14 juta.

KESIMPULAN
Informasi bahwa tidak ada korban meninggal Covid-19 di Vietnam karena kebiasaan meminum teh panas dicampur perasan lemon, adalah tidak benar. Faktanya, penerapan kebijakan yang ketat menjadi kunci keberhasilan Vietnam dalam mengatasi pandemi Covid-19.

SUMBER FAKTA:

  1. 1.      https://covid19.go.id/p/hoax-buster/salah-vietnam-tidak-ada-korban-meninggal-covid-19-karena-teh-dan-lemon

  2. 2.      https://www.facebook.com/groups/fafhh/permalink/1174900972842436/?_rdc=1&_rdr

  3. 3.      https://turnbackhoax.id/2020/04/16/salah-obat-virus-corona-ditemukan-hanya-berbahan-lemon-dan-teh-hangat/

  4. 4.      https://www.factcheck.org/2020/04/lemon-juice-tea-does-not-cure-covid-19-in-israel-or-anywhere-else/

  5. 5.      https://news.detik.com/berita/d-4974662/resep-vietnam-perangi-corona-hingga-nol-korban-jiwa?single=1

Bagikan: