DISINFORMASI

Beredar informasi melalui Twitter yang menyebutkan bahwa Uni Eropa telah resmi melarang wanita hamil menerima vaksin Covid-19. Alasannya dapat menyebabkan infertilitas dan keguguran.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari politifact.com, dari tidak ada pernyataan resmi dari Uni Eropa mengenai pelarangan pemberian vaksin Covid-19 kepada wanita hamil.

Lalu, dari laman European Medicines Agency (ema.europa.eu), diketahui bahwa terdapat anjuran bagi wanita hamil menerima vaksin Covid-19. Anjuran itu dilandasi hasil temuan task force yang dibentuk European Medicines Agency, vaksin Covid-19 aman untuk diberikan kepada wanita hamil dan tidak ditemukan adanya komplikasi serius kepada wanita hamil dari pemberian vaksin tersebut.

Wanita hamil yang telah divaksinasi menunjukkan memiliki daya tahan tubuh lebih kuat terhadap kemungkinan penyakit yang disebabkan oleh virus Covid-19.

KESIMPULAN

Klaim bahwa Uni Eropa melarang pemberian vaksin Covid-19 kepada wanita hamil karena menyebabkan infertilitas dan keguguran adalah tidak benar. Faktanya, lembaga obat-obatan Eropa European Medicines Agency justru memberikan anjuran kepada wanita hamil untuk diberikan vaksin Covid-19 karena aman untuk digunakan.

SUMBER FAKTA:

1. https://www.politifact.com/factchecks/2023/jun/01/instagram-posts/the-european-union-has-not-warned-pregnant-women-t/

2. https://www.ema.europa.eu/en/human-regulatory/overview/public-health-threats/coronavirus-disease-covid-19/treatments-vaccines/vaccines-covid-19/covid-19-vaccines-key-facts#vaccine-safety-section

3. https://www.ema.europa.eu/en/news/covid-19-latest-safety-data-provide-reassurance-about-use-mrna-vaccines-during-pregnancy