[HOAKS] - VAIDS DAPAT DISEBABKAN OLEH VAKSIN COVID-19


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Selasa, 22 Feb 2022

DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial Facebook yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan Vaccine Acquired Immunodeficiency Syndrome (VAIDS).

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui bahwa klaim postingan tersebut keliru. Dilansir dari kompas.com (19/02/2022), Epidemiolog Indonesia untuk Griffith University Australia, Dicky Budiman mengatakan bahwa narasi mengenai VAIDS tidak benar alias hoaks.

"Tidak ada vaksin yang menekan atau membuat timbulkan AIDS, atau membuat defisiensi pada imunitas. Bahkan tidak ada satu pun," kata Dicky (19/02/2022).

Selain itu, menurut Dicky, klaim lainnya yang mengaitkan vaksinasi dengan partikel nano logam beracun dan jaringan 5G juga tidak berdasar. "Selain tidak berdasar, juga menunjukkan menunjukkan ketidakpahaman tentang penyakit AIDS sendiri. Juga menunjukkan ketidakpahaman tentang mekanisme vaksin dalam merangsang atau menimbulkan reaksi antibodi," jelasnya.

HIV yang mengakibatkan AIDS ditularkan melalui darah, air mani atau cairan vagina saat berhubungan seksual, dan air susu ibu yang terinfeksi. Sementara, kandungan dalam vaksin Covid-19 tidak menyebabkan AIDS. Sebaliknya vaksin dirancang untuk merangsang antibodi agar belajar dan mengenali virus yang telah dilemahkan sebelumnya.

"Antibodi pada manusia yang mendapat vaksin itu menjadi lebih pintar atau memiliki imunitas terhadap suatu penyakit. Sesuai dengan antigen yang diberikan," ujar Dicky.

Dilansir dari reuters.com (11/02/2022), Profesor Penyakit Menular di Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania dan Direktur Medis Penn Global Medicine, Stephen Gluckman, MD, mengatakan "VAIDS" sama sekali bukan kondisi nyata, tidak ada bukti imunodefisiensi terkait dengan vaksin Covid-19.

Lalu, Kepala Divisi Ilmu Bedah dan Profesor Mikrobiologi & Imunologi di Universitas Columbia, Donna Farber, mengatakan, “Tidak ada fenomena yang saya ketahui tentang sindrom imunodefisiensi yang diinduksi oleh vaksin. Ini bukan sindrom yang nyata”.

Farber juga menjelaskan vaksin tidak mungkin menyebabkan defisiensi imun. Sebaliknya, vaksin justru merangsang sel kekebalan untuk diaktifkan, membelah serta menghasilkan molekul seperti antibodi dan faktor larut untuk mengenali patogen dan membersihkannya dari tubuh.

KESIMPULAN
Informasi bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan VAIDS, adalah tidak benar. Faktanya, tidak ada vaksin yang menekan atau membuat timbulkan VAIDS atau membuat defisiensi pada imunitas. Sebaliknya vaksin dirancang untuk merangsang antibodi agar belajar dan mengenali virus yang telah dilemahkan sebelumnya.

SUMBER FAKTA:

  1. 1.       https://www.kompas.com/cekfakta/read/2022/02/19/142843382/hoaks-vaksin-covid-19-menyebabkan-vaids?page=all#page2

  2. 2.       https://www.merdeka.com/cek-fakta/cek-fakta-hoaks-vaksin-covid-19-sebabkan-sindrom-vaids.html

  3. 3.       https://www.reuters.com/article/factcheck-vaids-fakes/fact-check-vaids-is-not-a-real-vaccine-induced-syndrome-experts-say-no-evidence-covid-19-vaccines-cause-immunodeficiency-idUSL1N2UM1C7

  4.  

Bagikan: