DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial bahwa sebuah abstrak jurnal penelitian dari World Health Organization (WHO) mengakui adanya hubungan antara vaksin Covid-19 dan multiple sclerosis.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari situs logicallyfacts.com (07/06/2023), bahwa  tidak ditemukan sumber kredibel yang mengonfirmasi bahwa WHO telah mengakui potensi vaksin Covid-19 memicu multiple sclerosis.

Klaim tersebut berdasarkan pada makalah berjudul “Covid-19 vaccination can induce multiple sclerosis via cross-reactive CD4+ T cells recognizing SARS-CoV-2 spike protein and myelin peptides,” yang diterbitkan dalam Jurnal Multiple Sclerosis dan terdaftar di basis data penelitian Covid-19 WHO. Beberapa pengguna membagikan tangkapan layar makalah tersebut untuk membuat klaim.

Sementara itu, basis data penelitian WHO adalah sumber literatur terkini yang komprehensif tentang Covid-19. Basis data tersebut mengumpulkan temuan dan pengetahuan ilmiah multibahasa internasional terkini tentang topik tersebut. Basis data mencantumkan makalah penelitian dan literatur tentang virus Corona, namun daftar tersebut tidak menyiratkan persetujuan atau dukungan dari WHO.

WHO juga telah mengklarifikasi, "Dengan mencantumkan publikasi dalam basis data ini dan menyediakan tautan ke situs eksternal tidak berarti bahwa WHO mendukung atau merekomendasikan publikasi atau situs tersebut, atau telah memverifikasi konten yang terkandung di dalamnya. Basis data telah disusun tanpa jaminan dalam bentuk apa pun, baik tersurat maupun tersirat. Tanggung jawab atas penafsiran dan penggunaan publikasi yang termasuk dalam basis data ini berada di tangan pembaca. Dalam keadaan apa pun, WHO tidak bertanggung jawab atas kerugian yang timbul dari penggunaannya."

Tarik Jašarevi?, juru bicara WHO, mengatakan kepada Logically Facts bahwa saat ini tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan hubungan langsung antara multiple sclerosis (MS) dan vaksinasi Covid-19.

"Studi ini mencakup referensi terhadap <20 kasus vaksin berbeda yang dimiliki oleh berbagai platform vaksin (misalnya vaksin mRNA dan vektor virus dari produsen berbeda) yang terkait dengan kasus MS. Hal ini memerlukan studi lebih lanjut sebelum menarik kesimpulan."

Selain itu, dalam website resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI kominfo.go.id (10/09/2023) diklarifikasi bahwa abstrak jurnal penelitian yang diklaim tersebut diterbitkan pada Jurnal Multiple Sclerosis di bulan Oktober 2022 oleh para peneliti Swiss, bukan oleh WHO.

KESIMPULAN
Informasi tentang WHO mengakui ada hubungan antara vaksin Covid-19 dan multiple sclerosis, adalah tidak benar. Faktanya, abstrak jurnal yang beredar diterbitkan oleh Jurnal Multiple Sclerosis, bukan oleh WHO. Adapun, juru bicara WHO telah mengklarifiaksi bahwa tidak ada bukti konklusif yang menunjukkan hubungan langsung antara multiple sclerosis dan vaksin Covid-19.

SUMBER FAKTA:

1. https://www.logicallyfacts.com/sv/fact-check/false-no-who-didn-t-admit-that-covid-19-vaccines-can-induce-multiple-sclerosis

2. https://www.kominfo.go.id/content/detail/51500/disinformasi-who-akui-adanya-hubungan-antara-vaksin-covid-19-dan-penyakit-multiple-sclerosis/0/laporan_isu_hoaks

3. https://apnews.com/article/fact-check-who-covid-multiple-sclerosis-591321248797