DISINFORMASI

Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang mengklaim bahwa vaksin COVID-19 dan sinyal 5G menjadi penyebab virus Marburg yang mematikan.

PENJELASAN

Berdasarkan penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui bahwa klaim tersebut tidak didasarkan pada fakta ilmiah. Laporan dari Agence France Presse (AFP) menyebutkan bahwa otoritas kesehatan dan para ahli telah membantah klaim tersebut.

Menurut Profesor dan ahli epidemiologi dari Universitas George Mason, Amira Roess, komponen dalam vaksin mRNA COVID-19 tidak memiliki keterkaitan dengan virus Marburg. Selain itu, tidak ada bukti bahwa sinyal 5G dapat mengaktifkan virus ini.

WHO juga mengonfirmasi bahwa virus Marburg menyebar melalui kontak langsung antar manusia, tidak melalui vaksin COVID-19 atau sinyal 5G seperti yang diberitakan. 

Diketahui, virus Marburg menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia, yaitu melalui kontak langsung dengan darah, sekresi, organ, atau cairan tubuh lain dari orang terinfeksi, baik melalui kulit yang rusak atau selaput lendir. Penularan juga dapat terjadi melalui permukaan bahan yang terkontaminasi dengan cairan tubuh, seperti alas tidur dan pakaian. 

KESIMPULAN

Klaim bahwa vaksin COVID-19 menjadi penyebab virus Marburg yang mematikan adalah tidak benar. Faktanya, vaksin mRNA COVID-19 tidak memiliki kandungan yang berhubungan dengan virus Marburg, dan tidak ada bukti bahwa sinyal 5G dapat mengaktifkan virus tersebut. 

SUMBER FAKTA:

1. 1.       https://www.rri.co.id/pusat-pemberitaan/cek-fakta/426922/hoaks-vaksin-covid-19-penyebab-virus-marburg-mematikan

2. 2.       https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.33Z926D

3. 3.       https://infopublik.id/kategori/cek-fakta/792331/cek-fakta-vaksin-covid-19-menjadi-penyebab-virus-marburg-yang-mematikan