[HOAKS] - VAKSIN COVID-19 MENYEBABKAN PERTUMBUHAN CEPAT PADA KANKER


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Senin, 07 Agus 2023

DISINFORMASI

Beredar postingan di media sosial X (Twitter) yang menampilkan tikus yang tengah dibedah dan diakui sebagai bukti dari penelitian terbaru tentang vaksin COVID-19. Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa vaksin COVID-19 diduga dapat menyebabkan pertumbuhan sel kanker yang cepat. Penelitian ini dilakukan oleh sejumlah peneliti dari Belgia dan hasilnya telah dijelaskan dalam bentuk makalah atau jurnal penelitian.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari afp.com (21/07/2023), klaim penelitian yang tersebar di media sosial itu sudah dibantah sejumlah ahli kanker dunia. Institut Kanker Nasional Amerika Serikat melalui laman resminya menyatakan bahwa tidak ada bukti bahwa vaksin COVID-19 menyebabkan, kekambuhan, atau perkembangan penyakit kanker.
Bruno Quesnel, Direktur Penelitian dan Inovasi di Institut Kanker Nasional Prancis, juga memberikan pandangannya atas penelitian para peneliti asal Belgia yang beredar di media sosial Twitter. Ia menyatakan bahwa kesimpulan penelitian tidak bisa langsung ditetapkan hanya dari sekali percobaan kepada satu kelompok tikus saja, melainkan harus ada sejumlah percobaan pada beberapa kelompok tikus lainnya.
“Tidak mungkin untuk menetapkan hubungan sebab dan akibat sekecil apa pun dalam model percobaan seperti ini. Untuk melakukan ini, percobaan harus diulangi dengan melakukan itu pada beberapa kelompok tikus,” ujarnya.
Kelemahan lain terhadap penelitian mengenai vaksin COVID-19 tersebut juga dikemukakan oleh David Gorski, Profesor Onkologi Wayne State University, Michigan, Amerika Serikat. Ia mempertanyakan mengapa tikus diberi vaksin melalui vena ekor, bukan secara intramuskular seperti yang diberikan kepada manusia, dan menemukan bahwa dosis yang diberikan kepada tikus jauh lebih besar daripada yang diterima manusia.
"Desainnya sangat artifisial dengan dosis vaksin intravena yang tidak dimaksudkan untuk diberikan secara intravena ditambah penggunaannya dengan dosis yang sangat besar, sehingga, apa pun hasil penelitiannya, mereka tidak akan berlaku untuk manusia," ungkapnya.
Adapun, dalam laporan yang dituliskan oleh AFP, diketahui bahwa penelitian yang dilakukan oleh para peneliti Belgia tersebut, ditulis dalam makalah atau jurnal predator, Frontiers Media. Jurnal predator dianggap tidak dapat dipercaya karena seringkali menipu penulis dengan membebankan biaya publikasi yang besar dan memberikan janji bahwa manuskrip akan segera diterbitkan. Selain itu, jurnal predator tidak melaksanakan proses review dan penyuntingan secara memadai. Akibatnya, kebenaran konten dari penelitian yang menyebar di media sosial menjadi tidak dapat dipertanggungjawabkan.

KESIMPULAN

Informasi terkait klaim mengenai hasil penelitian terbaru para peneliti asal Belgia dengan hasil temuan bahwa vaksin COVID-19 menyebabkan kanker tumbuh lebih cepat adalah tidak benar. Faktanya, penelitian dalam bentuk makalah tersebut termasuk ke dalam kategori jurnal penelitian predator. Isi penelitian tidak dapat dipertanggungjawabkan dan tidak berbasis data yang kredibel. Adapun, sejumlah ahli kanker telah menyatakan bahwa tidak ada bukti vaksin COVID-19 menyebabkan pertumbuhan penyakit kanker secara cepat.

SUMBER FAKTA:

  1. https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.33PC3M3

  2. https://pak.kemdikbud.go.id/portalv2/jurnal-predator/

  3. https://predatoryreports.org/news/f/list-of-all-frontiers-media-predatory-journals

Bagikan: