DISINFORMASI

Beredar sebuah unggahan di media sosial Twitter yang menginformasikan terkait penelitian terbaru yang meneliti hubungan antara Vaksin Covid-19 dengan Oklusi Vaskular Retina (RVO). Diklaim, bahwa Vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kebutaan secara permanen dan akan dialami lebih tinggi pada mereka yang telah menerima vaksin setelah 2 tahun.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, dilansir dari AFP Fact Check factcheck.afp.com (17/05/2023) yang mengutip dari artikel jurnal penelitian yang beredar bahwa kecilnya hubungan definitif antara keduanya disebabkan oleh bukti yang terbatas dan frekuensi penyakit yang rendah.

Dalam pembahasan artikel jurnal penelitian tersebut menyebut bahwa vaksinasi masih disarankan untuk melindungi dari Covid-19, karena kejadian oklusi vaskular retina masih sangat rendah.

Menurut Rishi Singh, president of Cleveland Clinic Martin North and South hospitals penelitian tersebut justru dapat meyakinkan masyarakat untuk divaksinasi karena gagal menunjukkan bahwa vaksin menyebabkan kondisi retina.

Melalui AFP, Rishi Singh menyebut orang yang terinfeksi Covid-19 terbukti sebaliknya akan lebih berisiko terkena Oklusi Vaskular Retina (RVO) berdasarkan hasil studi pada tahun 2022

Selain itu, telah diklarifikasi oleh website Satuan Tugas Penanganan COVID-19 covid19.go.id (30/05/2023) bahwa informasi vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kebutaan dalam jangka panjang adalah tidak benar dengan kategori Konten yang Menyesatkan.

KESIMPULAN

Informasi bahwa vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kebutaan, adalah tidak benar. Faktanya, menurut Rishi Singh, president of Cleveland Clinic Martin North and South Hospitals, penelitian yang beredar justru dapat meyakinkan masyarakat untuk divaksinasi karena gagal menunjukkan bahwa vaksin menyebabkan kondisi retina.

SUMBER FAKTA:

1. 1. https://factcheck.afp.com/doc.afp.com.33F8723

2. 2. https://covid19.go.id/artikel/2023/05/30/salah-vaksin-covid-19-dapat-menyebabkan-kebutaan-dalam-jangka-panjang