DISINFORMASI
Beredar sebuah video di media sosial X (sebelumnya Twitter) yang menyatakan bahwa vaksin Covid-19 dapat menular melalui hubungan seksual.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Dilansir dari kompas.com (07/10/2023), Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi membantah klaim vaksin Covid-19 dapat menular lewat hubungan seksual.

"Enggak benar, itu hoaks. Vaksin itu bekerja meningkatkan kekebalan dan melatih imunitas kita," kata Nadia, Sabtu (07/10/2023).

Mengacu kepada laporan usatoday.com (05/10/2023), David Gorski, seorang profesor bedah dan onkologi di Wayne State University, Detroit, Michigan, Amerika Serikat menyatakan bahwa narasi dalam video tentang darah orang yang tidak divaksin Covid-19 "tertular" oleh orang yang sudah divaksin adalah hal yang tidak masuk akal.

“Analisis darah adalah bentuk kebohongan lama yang, pada dasarnya, hanya mengambil darah seseorang, memasukkannya ke dalam slide dan melihatnya, dan orang-orang dapat mengatakan apa saja dari darah tersebut,” kata Gorski.

Senada dengan itu, Direktur Vaccine Education Center, Paul Offit juga membantah klaim dalam konten video X’s tersebut. "Anda tidak bisa tertular vaksin, itu hanya protein," kata Offit.

KESIMPULAN
Informasi dalam video mengenai vaksin Covid-19 dapat menular melalui hubungan seksual, adalah tidak benar. Faktanya, vaksin merupakan bentuk protein dan tidak bisa menular. Adapun, vaksin bekerja untuk meningkatkan kekebalan dan melatih imunitas tubuh manusia.

SUMBER FAKTA:

1. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/10/07/160400282/cek-fakta--vaksin-covid-19-tidak-menular-lewat-hubungan-seksual

2. https://www.usatoday.com/story/news/factcheck/2023/10/05/no-you-can-cant-transmit-covid-19-vaccines-sexually-fact-check/71048738007/