DISINFORMASI
Beredar informasi di media sosial Facebook bahwa ventilator membunuh hampir semua pasien Covid-19. Unggahan disertai artikel tentang hasil studi Universitas Northwestern sebagai bukti bahwa ventilator membunuh pasien Covid-19.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dalam politifact.com (23/05/2023) telah diklarifikasi bahwa Benjamin Singer salah satu penulis studi yang dimaksud membantah klaim yang disebut pada artikel.

Dalam studi yang diakukan bersama rekannya tersebut, untuk meninjau kasus pasien pneumonia terkait Covid-19 yang menggunakan ventilator. Tidak hanya pneumonia, studi tersebut juga meninjau keterkaitan penggunaan ventilator terhadap penyakit pernapasan lain yang dikaitkan dengan Covid-19. Hasil penelitian menunjukkan, pasien yang menderita pneumonia akibat Covid-19 jauh lebih mungkin tertular penyakit sekunder, yang disebut pneumonia terkait ventilator.

Ada sekitar 57,4 persen pasien Covid-19 yang diteliti terjangkit pneumonia sekunder dibandingkan dengan pasien dengan pneumonia bentuk lain sebanyak 25 persen. Adapun, pneumonia terkait ventilator berkontribusi pada kematian pasien, tetapi bukan penyebab utama kematian. Penyebab utama kematiannya yakni Covid-19 itu sendiri.

Selain itu, dilaporkan dari laman berita kompas.com (25/05/2023) bahwa narasi yang menyebut bahwa ventilator membunuh semua pasien Covid-19 merupakan hoaks.

KESIMPULAN
Informasi tentang ventilator membunuh semua pasien Covid-19, adalah tidak benar. Faktanya, berdasarkan hasil penelitian pasien yang menderita pneumonia akibat Covid-19 jauh lebih mungkin tertular penyakit sekunder. Jadi, penyebab utama kematian pada pasien yang menggunakan ventilator adalah Covid-19 itu sendiri. 

SUMBER FAKTA:

1. 1. https://www.politifact.com/factchecks/2023/may/23/instagram-posts/claim-mischaracterizes-studys-findings-on-causes-o/

2. 2. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2023/05/25/140255582/hoaks-ventilator-membunuh-semua-pasien-covid-19