DISINFORMASI
Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menampilkan hasil kloning gabungan sapi dan babi, yang berhasil dilakukan oleh peneliti di Tiongkok.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, dilaporkan dalam kompas.com (29/10/2024) bahwa dari hasil penelusuran video dengan menggunakan aplikasi hivemoderation.com, yakni tools yang dapat mendeteksi seberapa banyak campur tangan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI), dapat diidentifikasi video tersebut dihasilkan AI dengan probabilitas 88,8 persen.

Dari halaman livescience.com, diketahui sejauh ini ilmuwan telah berhasil melakukan kloning sejumlah mamalia, seperti babi, kucing, rusa, kuda, anjing, tikus, kambing liar, serigala abu-abu, dan monyet. Meski demikian, tidak ada penelitian atau uji coba yang berhasil melakukan kloning gabungan sapi dan babi.

Selain itu, dari artikel harian Metro, Profesor Kedokteran Hewan Universitas Putra Malaysia (UPM) Mohd Hair Bejo, mengatakan bahwa babi dan sapi tidak mungkin dikawinkan, apalagi menghasilkan keturunan. Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa babi dikelompokkan dalam famili Suidae sedangkan sapi masuk dalam famili Bovidae, dan keduanya tidak dapat menghasilkan spesies hewan baru.

KESIMPULAN
Informasi tentang video hasil kloning gabungan sapi dan babi yang berhasil dilakukan oleh peneliti Tiongkok, adalah tidak benar. Faktanya, video tersebut merupakan hasil manipulasi dengan menggunakan AI dan sejauh ini tidak ada penelitian atau uji coba yang berhasil melakukan kloning gabungan sapi dan babi. Adapun, sapi dan babi tidak dapat dikawinkan silang untuk menghasilkan spesies hewan baru, karena berasal dari famili berbeda.

SUMBER FAKTA:

1. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2024/10/29/181800682/-hoaks-video-hasil-kloning-babi-dan-sapi-di-china

2. https://upm.edu.my/akhbar/lembu_babi_mustahil_dikahwinkan-14989

3. https://www.liputan6.com/cek-fakta/read/5762469/cek-fakta-hoaks-video-penampakan-hewan-hasil-kloning-babi-dengan-sapi-di-china?page=3