DISINFORMASI
Beredar unggahan video di media sosial Threads tentang ikan berloncatan di Pantai Selatan Indonesia yang diklaim sebagai pertanda tsunami dan gempa.

PENJELASAN
Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dalam cekfakta.tempo.co (10/09/2024) bahwa peristiwa dalam video tersebut bukan terjadi di Indonesia, melainkan di pesisir Pantai Barangay Tinoto, Kota Madya Maasim, Provinsi Sarangani,  Pulau Mindanao, Filipina pada Minggu, 7 Januari 2024.

Video yang beredar pernah dipublikasikan oleh media di Davao, Filipina, Sun Star Davao sunstar.com.ph (10/01/2024) berjudul "Rely on science amid fish phenomenon, earthquake" dan menyatakan bahwa kemunculan ikan-ikan sarden muda atau dikenal sebagai lupoy itu tidak berkaitan dengan gempa dan tsunami.

Zenaida A. Dangkalan, pejabat perikanan Provinsi Sarangani mengatakan bahwa fenomena tersebut adalah normal dan ada tiga alasan untuk menjelaskan penyebabnya.

“Pertama, mungkin terkait dengan musim lupoy saat ini. Kedua, ikan yang lebih besar mungkin mengejar gerombolan tersebut ke arah pantai karena mereka tidak bisa mengakses daerah dangkal. Terakhir, mereka mungkin tertarik pada cahaya dari resor pantai,” kata Dangkalan.

Institut Vulkanologi dan Seismologi Filipina-Wilayah Davao (Phivolcs-Davao) mengimbau masyarakat untuk mengandalkan informasi ilmiah daripada mitos, terutama mengenai bencana dan fenomena alam.

KESIMPULAN
Informasi dalam video tentang ikan berloncatan di Pantai Selatan Indonesia dan diklaim sebagai pertanda tsunami dan gempa, adalah tidak benar. Faktanya, peristiwa dalam video terjadi di Pantai Barangay Tinoto di Maasim, Provinsi Sarangani, Filipina pada 7 Januari 2024 dan tidak berkaitan dengan gempa maupun tsunami. Diimbau kepada masyarakat untuk mengandalkan informasi ilmiah daripada mitos, terutama mengenai bencana dan fenomena alam.

SUMBER FAKTA:

1. https://cekfakta.tempo.co/fakta/3114/keliru-video-berisi-klaim-ikan-berloncatan-tanda-tsunami-dan-gempa

2. https://www.sunstar.com.ph/davao/rely-on-science-amid-fish-phenomenon-earthquake