[HOAKS] - MENARA DAN PONSEL 5G MENYEBABKAN CACAR MONYET


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Jumat, 27 Sep 2024

DISINFORMASI[]

Beredar postingan di Instagram yang mengklaim mengenai menara dan ponsel 5G menyebabkan cacar monyet.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuruan Tim Jalahoaks, bahwa klaim tersebut adalah tidak benar. Dilansir dari laman tempo.co (17/09/2024) menurut penelitian virologi dari Universitas Airlangga, Dr. Arif Nur Muhammad Ansori bahwa vaksin cacar monyet (Mpox) tidak dapat meningkatkan frekuensi sinyal 5G untuk mengaktifkan nanopartikel dalam tubuh yang kemudian dapat menimbulkan penyakit.

Jika diulas secara ilmiah arif mengatakan, vaksin terdiri dari bahan-bahan seperti antigen pengawet, stabilisator, dan adjuvant yang membantu merangsang respon imun tubuh dan tidak mengandung nonopartikel sesuai klaim tersebut.

Indonesia menggunakan vaksin MVA-BN®?(Modified Vaccinia Ankara - Bavarian Nordic), vaksin turunan smallpox generasi ketiga.

Vaksin ini sudah mendapat rekomendasi Badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk digunakan saat wabah cacar monyet (Mpox).

Vaksin Mpox dapat memberikan perlindungan pada tingkat tertentu terhadap infeksi dan penyakit berat. Setelah divaksinasi, arif mengatakan, kewaspadaan tetap diperlukan karena pembentukan kekebalan memerlukan waktu.

Seseorang yang tertular Mpox setelah vaksinasi, WHO menekankan vaksin tetap melindungi terhadap penyakit berat dan kebutuhan akan rawat inap.

Menurut arif, ulasan penelitian Turtle & Subramaniam yang terbit pada jurnal ilmiah bereputasi, The Lancet Infectious Diseases, menunjukkan bahwa vaksinasi memberikan tingkat perlindungan yang baik terhadap Mpox.

Selain itu dari laman WHO, telah mengumumkan vaksin MVA-BN sebagai vaksin pertama melawan Mpox yang ditambahkan ke daftar prakualifikasinya

Pra-kualifikasi WHO (PQ) dan Daftar Penggunaan Darurat (EUL) adalah mekanisme yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas, keamanan, dan khasiat produk medis, seperti vaksin, diagnostik, dan obat-obatan dan kesesuaian produk untuk digunakan dalam konteks negara berpenghasilan rendah dan menengah. 

Vaksin MVA-BN dapat diberikan kepada orang berusia di atas 18 tahun sebagai suntikan 2 dosis yang diberikan dengan jarak 4 minggu. Setelah penyimpanan dingin sebelumnya, vaksin dapat disimpan pada suhu 2–8°C hingga 8 minggu.

Kelompok Penasihat Strategis Ahli (SAGE) WHO tentang Imunisasi meninjau semua bukti yang tersedia dan merekomendasikan penggunaan vaksin MVA-BN dalam konteks wabah Mpox bagi orang-orang yang berisiko tinggi terpapar. Data yang tersedia menunjukkan bahwa vaksin MVA-BN dosis tunggal yang diberikan sebelum paparan diperkirakan memiliki efektivitas 76% dalam melindungi orang terhadap Mpox, sedangkan jadwal 2 dosis mencapai efektivitas sekitar 82%. Vaksinasi setelah paparan kurang efektif dibandingkan vaksinasi sebelum paparan.

KESIMPULAN

Informasi mengenai menara dan ponsel 5G menyebabkan cacar monyet adalah tidak benar. Faktanya, narasi yang mengaitkan vaksinasi Monkeypox dengan teknologi 5G sepenuhnya tidak berdasar dan tidak didukung oleh bukti ilmiah.

SUMBER FAKTA:

  1. https://cekfakta.tempo.co/fakta/3122/keliru-klaim-menara-dan-ponsel-5g-menyebabkan-cacar-monyet

  2. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC10275626/

  3. https://www.who.int/news/item/13-09-2024-who-prequalifies-the-first-vaccine-against-mpox

Bagikan: