DISINFORMASI

Beredar postingan di X berisi pernyataan Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang menyebut utang pemerintah sebesar Rp24 ribu triliun.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran Tim Jalahoaks, diketahui bahwa klaim tersebut tidak benar. Tim Jalahoaks tidak menemukan pernyataan Menkeu Purbaya mengenai utang pemerintah sebesar Rp24 ribu triliun. Adapun pernyataan tersebut diketahui disampaikan oleh mantan Sekretaris BUMN, Said Didu.

Dilansir dari tempo.co (6 November 2025), pernyataan mengenai angka Rp24 ribu triliun disampaikan oleh mantan Sekretaris BUMN, Said Didu, dalam program talk show di iNews pada 28 Oktober 2025. Acara tersebut dapat dilihat dalam video berjudul “FULL Purbaya Tekan Tombol Reset! Sistem Lama Siap Dihapus! | Rakyat Bersuara (28/10)” yang tayang di kanal YouTube Rakyat Bersuara pada 29 Oktober 2025.

Masih mengacu pada laporan tempo.co, Said Didu menyebut Menkeu Purbaya membuka “kotak pandora” pemerintahan Jokowi dan menuding kebijakan Sri Mulyani membuat utang negara dari empat rumpun naik dari Rp8 ribu triliun menjadi Rp24 ribu triliun.

Dalam acara tersebut, pembawa acara Aiman Witjaksono kemudian mempertanyakan klaim itu dan merujuk pada pernyataan Sri Mulyani bahwa total utang pemerintah pada 2024 berkisar Rp10 ribu triliun, mencakup utang jangka pendek dan panjang.

Said lalu menjelaskan bahwa hitungan Rp24 ribu triliun mencakup utang pemerintah, utang BUMN, kewajiban pensiun, hingga utang yang pembayarannya ditunda. “Angka Rp10 ribu triliun itu hanya utang negara,” kata Said.

Terkait utang pemerintah, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menjelaskan bahwa utang pemerintah pusat berasal dari utang luar negeri, pinjaman dalam negeri dari BUMN atau pemda, serta surat berharga negara (SBN). Pada Desember 2024, saat kepresidenan bergeser dari Jokowi ke Prabowo Subianto, totalnya mencapai Rp8.680 triliun.

Jika ditambah kewajiban lain, nilainya menjadi Rp10.269 triliun. Selama satu dekade pemerintahan Jokowi, utang pemerintah naik dari Rp3.113 triliun pada 2015 menjadi Rp8.680 triliun pada akhir 2024.

Rasio utang terhadap PDB melonjak 9,14 poin persen pada 2020 karena penanganan pandemi Covid-19. Pemerintah juga menarik utang baru untuk membiayai infrastruktur dan belanja militer, termasuk proyek Bandara Kertajati dan kereta cepat Jakarta–Bandung Whoosh.

Ekonom Universitas Gadjah Mada, I Wayan Nuka Lantara, meragukan klaim Said Didu mengenai total utang Rp24 ribu triliun. Ia menilai pernyataan tersebut tidak memiliki sumber data yang dapat diuji. “Klaim itu tidak bisa diperiksa kebenarannya,” ujarnya kepada Tempo, Rabu, 5 November 2025.

Dengan demikian, pernyataan mengenai pemerintah memiliki utang sebesar Rp24 ribu triliun bukan disampaikan oleh Menkeu Purbaya, melainkan Said Didu.

KESIMPULAN

Video di X berisi pernyataan Menkeu Purbaya yang menyebut utang pemerintah sebesar Rp24 ribu triliun adalah tidak benar. Faktanya, pernyataan tersebut berasal dari Said Didu, bukan dari Menkeu Purbaya.

SUMBER FAKTA:

1. https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-menkeu-purbaya-sebut-utang-pemerintah-rp-24-ribu-triliun-2087042

2. https://youtu.be/DFXVT4HhDT0?si=Hl4Yzjr2cZPVclg6