[HOAKS] - PENYEBARAN VIRUS BARU MELALUI OBAT CACING DAN VAKSIN


Kategori Informasi: Disinformasi
Kategori Hoaks: Konten/ Informasi Sesat (Misleading Content)
Kamis, 19 Jun 2025

DISINFORMASI

Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook dengan klaim bahwa penyebaran virus baru melalui obat cacing dan vaksin yang disebarkan ke anak sekolah.

PENJELASAN

Berdasarkan hasil penelusuran, dilaporkan dari laman berita tempo.co (13/06/2025) bahwa narasi yang disebarkan tersebut tidak berdasarkan fakta dan bukti ilmiah.

Menurut peneliti dan virolog dari Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Arif Nur Muhammad Ansori, obat cacing yang diberikan di sekolah-sekolah untuk mencegah anak-anak Indonesia dari infeksi cacing. Sebab, anak yang terinfeksi cacing dapat mengganggu tumbuh kembang dan konsentrasi belajar.

“Ini adalah program yang sudah dijalankan sejak lama dan terbukti aman,” kata Arif Nur Muhammad Ansori.

Sejauh ini tidak ada bukti bahwa obat cacing dapat menumbuhkan virus baru. Sebaliknya, data dari hasil evaluasi Kementerian Kesehatan pasca pemberian obat cacing pada kurun 2017 hingga 2021, 66 daerah menunjukkan prevalensi cacingan menjadi lebih rendah di bawah 5 persen. Sedangkan 26 kabupaten/kota memiliki prevalensi di atas 10 persen.

Arif Nur Muhammad justru khawatir, imbauan tidak mengkonsumsi obat cacing dengan narasi yang tidak akurat, mendorong mewabahnya penyakit berbahaya. 

Selain itu, dalam laman kompas.com (15/05/2025) memuat bahwa Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenkes, Aji Muharmawan mengatakan, narasi yang beredar adalah hoaks lama yang kembali disebarkan.

"Pemberian obat atau vaksin untuk semua sasaran masyarakat itu sudah dipastikan keamanan, kualitas, dan khasiatnya," kata Aji.

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan RI, pencegahan dan penanggulangan cacingan di Indonesia diatur dalam Undang-undang Nomor 15 tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan. 

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15 Tahun 2017 tentang Penanggulangan Cacingan, disebutkan bahwa POPM Cacingan dilakukan pada anak balita, anak usia pra-sekolah, dan anak usia sekolah di daerah kabupaten/kota dengan prevalensi cacingan tinggi dan sedang.

KESIMPULAN

Informasi tentang penyebaran virus baru melalui obat cacing dan vaksin, tidak dapat diverifikasi benar. Faktanya, narasi yang disebarkan tersebut tidak berdasarkan fakta dan bukti ilmiah. Sejauh ini tidak ada bukti bahwa obat cacing dapat menumbuhkan virus baru. 

SUMBER FAKTA:

  1. https://www.tempo.co/cekfakta/keliru-obat-cacing-dan-vaksin-untuk-menyebarkan-virus-baru-1685910

  2. https://www.kompas.com/cekfakta/read/2025/05/15/111100482/-hoaks-virus-baru-disebarkan-ke-anak-sekolah-lewat-pembagian-obat

Bagikan: